Emas berhasil bertahan di dalam kisaran trading jangka menengah $1.184-1214 per ons berkat pernyataan Donald Trump, yang memperlambat para pembeli dolar AS. Presiden untuk yang kedua kalinya dalam beberapa pekan terakhir menyatakan ketidakpuasannya terhadap kebijaka Federal Reserve, yang dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi. Jika bank sentral percaya bahwa inflasi tidak akan jauh dari target 2%, mengapa menaikkan suku bunga? Intervensi verbal pemimpin Gedung Putih sementara menghentikan "bull" indeks USD, dan pengetatan mata uang AS lah yang menyebabkan masalah utama bagi logam mulia pada April-Oktober.
Emas juga lelah mendorong dalam kisaran trading yang sempit. Risiko penembusan batas bawah nampaknya lebih dipilih dibanding probabilitas kenaikan XAU/USD ke arah utara. Perekonomian AS, di bawah pengaruh stimulus fiskal, sangat sehat, tingkat pengangguran telah mencapai level terendah dalam hampir setengah abad, dan imbal hasil obligasi 10 tahun tidak henti-hentinya mencatat titik tertinggi 7 tahun. Logam mulia tidak dapat bersaing dengan sekuritas yang menguntungkan, sehingga kenaikan suku bunga pasar utang AS, sebagai akibatnya, menyebabkan penurunan nilianya.
These factors are considered to be bullish for XAU/USD. Perkembangan pasar aset fisik serta latar geopolitik yang baik memerankan sisi "bull" XAU/USD. IMF tidak hanya telah mengurangi prakiraan pertumbuhan PDB global untuk kali pertama sejak tahun 2016, namun juga memperingatkan krisis yang mungkin terjadi pada negara berkembang. Perang dagang tengah memperlambat perekonomian China, dan kenaikan harga minyak meningkatkan risiko percepatan inflasi di seluruh dunia. Emas dirasakan sebagai alat untuk pelindung yang melawan percepatan pertumbuhan harga konsumen. Impor bersih India pada bulan September berjumlah hingga 93,8 ton, yang hampir dua kali lipat lebih banyak dari tahun lalu. Pada bulan Agustus, pasokan logam mulia ke negara Asia mencapai 90 ton. Pada saat yang sama, kenaikan biaya pinjaman di Amerika Serikat menaikkan kemungkinan pergerakan korektif indeks saham dan membantu pertumbuhan indeks VIX. Faktor-faktor ini dipertimbangkan sebagai bullish untuk XAU/USD.
Dinamika volatilitas VIX
Sebenernya, posisi bear dalam aset yang dianalisis lebih disukai. Pengalaman beberapa bulan sebelumnya telah menunjukkan bahwa para investor melihat dolar AS sebagai aset safe-haven, sehingga peningkatan tensi perdagangan antara Amerika Serikat dan China dan peningkatan situasi politik di Italia sejauh ini menyebabkan penguatan indeks USD, dan tidak sebaliknya. Sulit bagi emas untuk melawan mata uang AS, yang membuat impor semakin mahal bagi negara-negara konsumen terbesar logam fisik untuk menaikkan harga.
Komentar Donald Trump sebelumnya memiliki dampak yang terbatas pada pasar, dan melemahnya dolar AS secara sementara setelah pernyataan presiden tergeser oleh pulihnya posisi dolar AS dengan cepat. Dalam hal ini, risiko penembusan batas bawah kisaran trading jangka menengah emas nampak cukup tinggi.
Secara teknis, badai support yang berhasil di titik $1.187 per ons akan menciptakan prasyarat untuk mengaktifkan pola AB=CD dengan target di 161,8%. Tingkat itu bertepatan dengan titik $1.125.
Emas, grafik harian