EURUSD: Euro Masih Dapat Mengejutkan Investor Dengan Cara yang Tidak Menyenangkan

Mata uang tunggal Eropa ini terus berada di bawah tekanan saat statistika zona Euro tampak melemah. Hari ini, EUR/USD diperdagangkan di dekat 1.13, menerima upaya untuk pulih dari titik terendah dua bulan.

Menurut Eurostat, pada bulan Oktober-Desember, GDP Jerman menunjukkan pertumbuhan yang nihil secara kuartal. Ini berarti bahwa perekonomian terbesar di zona Euro tersebut nyaris tidak berhasil untuk menghindari resesi teknikal, yang memperkuat prakiraan bahwa ECB akan terus mematuhi kebijakan moneter yang "lunak" di tahun ini.

Sementara itu, permintaan untuk Dolar tetap tinggi setelah publikasi laporan harga konsumen AS yang kuat.

Terlepas dari kenyataan bahwa tingkat pertumbuhan terlemah pada indikator tersebut selama 1,5 tahun terakhir tampak pada bulan Januari, perhatian utama trader adalah pertumbuhan inflasi inti, yang lebih cepat dalam bulan ketiga berturut-turut, yang didukung oleh Greenback.

"Inflasi inti (core inflation) AS bertahan stabil meskipun terjadi kekhawatiran akan kemungkinan penurunan. Nilai saat ini sebesar 2,2% YoY lebih tinggi dari catatan pertumbuhan 1,8% tahun lalu. Secara keseluruhan, laporan inflasi memberikan alasan untuk percaya bahwa Fed mungkin terus menaikkan suku bunga di tahun ini," menurut seorang ahli strategi mata uang di National Australia Bank.

Saat ini, kesepakatan anggaran negara yang dicapai antara Partai Demokrat dan Republik AS juga bermain terhadap Euro, yang telah mengurangi ancaman kelanjutan "shutdown", yang merupakan berita positif bagi Dolar.

Selain itu, fokus utama kini berada pada negosiasi perdagangan antara Amerika Serikat dan China. Sekilas, untuk Dolar sebagai safe haven, optimisme pada pasar merupakan suatu penghalang yang seharusnya menguntungkan bagi Euro, namun mungkin resolusi sengketa perdagangan antara Beijing dan Washington akan berkontribusi pada pertumbuhan daya tarik investasi Greenback, dan pada saat ini, fakta ini terlihat lebih penting.

Sementara itu, prospek masa depan Euro masih dalam tanda tanya. Beberapa bulan mendatang kemungkinan akan menjadi masa yang sulit bagi mata uang tunggal Eropa ini.

Maka, kemungkinan pemilihan awal di Spanyol pada bulan April dapat meningkatkan ketidakpastian politik dan mempengaruhi pergerakan mata uang tunggal Eropa tersebut. Faktor negatif lainnya adalah Brexit. Waktu keluarnya Inggris dari UE semakin mendekat, dan tak ada kesepakatan.

Pada akhir bulan Mei, pemilihan Parlemen Eropa dijadwalkan. Mengingat krisis politik yang sedang terjadi di Italia, ketegangan sosial yang meningkat di Prancis dan indikator perekonomian yang memburuk di Jerman, reaksi negatif dari pasar terhadap kemungkinan peningkatan pengaruh skeptis Euro dapat terjadi setelahnya. Juga di tahun 2019 Eropa akan harus mengalami penggantian pemimpin ECB, pimpinan dan komposisi Komisi Eropa.

Maka, pada horizon beberapa bulan mendatang, pergerakan pasangan EUR/USD ke arah 1.1 terlihat sangat mungkin. Membangun posisi beli (long positions) pada Euro tampaknya tepat hanya jika suasana politik membaik.