EURUSD dan GBPUSD: Euro mengabaikan data fundamental yang lemah, sementara pound gelisah terhadap proposal kandidat PM Boris Johnson

Euro tetap di level terendah hariannya, mengabaikan laporan yang lemah terkait inflasi di Jerman, serta penurunan produksi industri di zona euro, yang jelas-jelas mengindikasikan perlambatan pertumbuhan ekonomi pada kuartal 2 tahun ini.

Dengan mempertimbangkan bahwa euro mengabaikan data semacam ini, skenario kelanjutan tren kenaikan terlihat, namun untuk itu harga harus kembali dengan cepat ke level resistance lanjutan di 1,1310, jika tidak akan sangat sulit untuk mengharapkan pertumbuhan.

Menurut laporan, tingkat inflasi di Jerman melambat turun pada bulan Mei tahun ini, yang merupakan bukti baru bahwa ekonomi terus kehilangan momentum.

Laporan tersebut mengindikasikan bahwa pada Mei 2019, dibandingkan dengan bulan April, harga konsumen naik hanya 0,2%, yang benar-benar sama dengan estimasi awal. Tingkat inflasi tahunan sebesar 2%, sesuai dengan ECB. Disesuaikan dengan standar UE, indeks harga konsumen Jerman naik 0,3% pada bulan Mei dibandingkan dengan bulan April, dan dibandingkan dengan bulan Mei tahun lalu, indeks hanya naik 1,3%.

Biro Statistik Jerman mencatat bahwa tekanan utama pada inflasi diciptakan oleh kenaikan tarif tiket pesawat dan kereta yang lebih lambat, serta harga pariwisata yang lebih rendah, yang secara langsung terhubung dengan faktor kalender.

Euro tetap dalam posisinya setelah rilis data yang menunjukkan adanya penurunan dalam produksi industri di zona euro. Menurut laporan, produksi industri turun 0,5% pada bulan April tahun ini dibandingkan dengan bulan Maret, sementara para ekonom sebelumnya memprediksi penurunan sebesar 0,4%. Dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2018, penurunan sebesar 0,4%, sementara prediksinya adalah penurunan sebesar 0,7%.

Penurunan utama dalam produksi pada dasarnya dikarenakan oleh perang dagang dan ekspor yang lebih rendah, yang juga berimbas negatif terhadap berbagai sektor dalam ekonomi.

Euro mempertahankan pijakannya, sementara banyak trader khawatir bahwa data yang dirilis akan lebih buruk dikarenakan oleh laporan produksi industri di Jerman, yang juga turun tajam.

Untuk gambaran teknikal pasangan EURUSD, support dalam pasangan ini beralih ke area 1,1280. Selama trader mempertahankan level ini, kita dapat mengharapkan permintaan untuk aset-aset berisiko tetap tinggi dan kembalinya instrumen trading ini ke level tinggi 1,1340 pada akhir pekan. Jika pada sesi AS harga menembus support 1,1280, maka tekanan dalam pasangan ini akan meningkat, yang akan menyebabkan harga mencapai level rendah lokal yang baru di area 1,1250 dan 1,1200.

Pound Inggris melanjutkan penurunannya setelah kandidat yang diunggulkan untuk menjabat sebagai perdana menteri Inggris, Boris Johnson, menyampaikan rencananya untuk menarik Inggris dari UE pada 31 Oktober.

Proposal tersebut membahas banyak opsi, termasuk keluar dari UE tanpa kesepakatan.

Mantan Menteri Luar Negeri Inggris tersebut mengumumkan bahwa ia berencana akan memulai persiapan di seluruh penjuru negeri untuk menghadapi konsekuensi menarik Inggris dari UE tanpa kesepakatan jika UE tidak menerima kondisi baru yang ia tawarkan ketika ia memenangkan pemilu. Menurut banyak pakar, posisi ini akan berimbas negatif dan merusak ekonomi Inggris.

Untuk gambaran teknikal pasangan GBPUSD, perdagangan tetap dalam channel samping yang lebar, dimana di satu sisi, terdapat support di sekitar 1,2650, dan di sisi lain, potensi kenaikan dibatasi oleh level tinggi pekan ini di sekitar 1,2760. Hanya pergerakan harga melampaui level-level tersebut yang akan menentukan arah pound Inggris selanjutnya dalam jangka pendek.