Walaupun aktifitas pada sektor manufaktur Amerika Serikat meningkat dengan pesat, hal ini belum membantu dolar untuk memulihakan posisinya dipasar. Sehingga, dolar pun harus terus mengalami kemerosotan terhadap euro pada hari Jumat lalu.
Pada saat yang sama, euro terus melanjutkan kenaikannya ditengah keluarnya laporan yang positif pada sektor manufaktur dan jasa yang terjadi dizona Eropa walaupun data yang dikeluarkan sepertinya sedikit ambigu. Para trader tetap mengambil langkah untuk membuka long position, dan tidak memperdulikan situasi pandemi virus Corona di Eropa saat ini. Malah, yang mereka fokuskan pada saat ini adalah bertambahnya harapan dari kesepakatan perdagangan pasca-Brexit.
Selain itu, tampaknya kenaikkan telah dapat mengatasi koreksi kebawah yang muncul pada pasangan EUR/USD, namun masih ada jalan yang cukup panjang sebelum tren naik dapat berlanjut. Hal ini hanya akan terjadi bila kutipan menembus dan berkonsolidasi diatas level pertahanan 1.1870, dimana akan membuat lebih mudah untuk menggerakkan pasangan mata uang ini menuju angka ke-19. Sebuah terobosan kemudian akan membuat EUR/USD segera menuju kelevel harga 1.1915 dam 1.1970.
Namun, bila tidak terjadi bull yang kurang aktif pada level 1.1870, tekanan bisa saja kembali dirasakan oleh euro, sehingga akan mendorong harga turun kearah level dukungan 1.1790. Penembusan dari level tersebut akan membuat euro lebih mudah mencapai level terendah 1.1760 dan 1.1705.
Mengenai hal stimulus ekonomi, ECB kemungkinan tidak akan mengadopsi satu langkahpun pada pertemuan selanjutnya, tidak perduli berapa banyak pihak yang mengharapkan langkah-langkah baru dari regulator. Pada beberapa kesempatan, Christine Lagarde, memang menunjukkan kemungkinakan peningkatan program pembelian kembali obligasi dari bank sentral, namun masih banyak penelitian yang dibutuhkan sebelum pengambilan keputusan. ECB harus menganalisis keadaan ekonomi zona Eropa dengan lebih baik, maka dari itu, tidak ada langkah insentif tambahan yang akan diperkenalkan sebelum akhir tahun ini. Disaat yang sama, potensi kenaikan mata uang Eropa akan pula dibatasi karena masih belum adanya kejelasan apakah regulator akan mengambil langkah-langkah stimulasi yang lebih tegas seperti suku bunga negatif, ataukah membatasi diri pada perluasan program darurat untuk mendukung perekonomian.
Terkait statistik, IHS Markit menerbitkan data awal IMF Manufaktur Amerika Serikat untuk bulan Oktober, melaporkan sebesar 53.3 poin dimana angka tersebut mengindikasikan peningkatan optimisme perusahaan. Sementara itu, PMI komposit berada pada 55.5 poin, lebih tinggi bila dibandingkan poin pada bulan September sebesar 54.3, yang hal ini juga menunjukkan adanya pertumbuhan aktifitas.
Para ekonom Markit mengharapkan ekonomi Amerika Serikat dimulai dengan kuat dalam memulai kuartal keempat.
Sayangnya, hal yang sama tidak dapat diberlakukan di Eropa karena banyak hal yang kurang berjalan dengan baik pada banyak bagian negara dizona Eropa. Pertumbuhan aktifitas pada sektor manufaktur diikuti dengan penurunan tajam pada sektor jasa.
Menurut IHS Markit, PMI Manufaktur zona Eropa keluar dengan angka 54.4 poin dibulan Oktober, lebih tinggi dari bulan sebelumnya yaitu sebesar 53.7. Sedagkan PMI jasa turun dari 48.0 menjadi 46.2 poin. Para ekonom mengharapkan PMI manufaktur menjadi 52.6 poin dan PMI jasa menjadi 46.7 poin.
Pertumbuhan terbesar pada indikator tersebut tercatat di Jerman, dengan indeks untuk sektor manufaktur naik dari perkiraan awal, awal perkiraan adalah hanya 54.8 poin, tetapi data terakhir sebesar 58.0. Sementara itu, layanan PMI turun dari 50.6 menjadi 48.9, sedikit berbeda dari perkiraan sebelumnya sebesar 49.0.
Di Prancis, PMI Manufaktur keluar 51,0 poin untuk Oktober, sedangkan PMI Jasa keluar pada - 46,5 poin.