Pasar saham AS menutup minggu ini dengan catatan positif, 26 November

Pasar saham AS tutup untuk merayakan Hari Thanksgiving. Mari kita lihat hasil mingguannya.

Pada hari Jumat, pasar saham Asia menutup minggu dengan penurunan. Indeks saham Jepang turun sebanyak 2,5%, sementara indeks saham China turun sebesar 0,7%.

Sementara itu di pasar komoditas, harga minyak pada hari Jumat turun tajam sebesar 2,8% karena lantai perdagangan AS tutup. Minyak mentah Brent turun menjadi $80. Mungkin, trader gugup jelang pertemuan OPEC karena produksi minyak kemungkinan akan meningkat.

Gelombang keempat virus corona menyebar ke seluruh dunia. Di AS, kasus baru turun tajam selama akhir pekan. Namun, Jerman mencatat peningkatan drastis sebanyak 76.000 kasus baru. Meski demikian, tingkat kematian di Jerman 4 kali lebih sedikit daripada di Rusia. Lebih dari 315 orang per hari meninggal di Rusia. Kasus baru virus corona di Jerman jauh lebih banyak daripada di Rusia. Para pakar menyatakan bahwa penyebab utamanya adalah tingginya tingkat vaksinasi di Jerman.

Hasil mingguan indeks saham AS:

Dow diperdagangkan di level 35.880 - 35.800. Indeks ini turun 80 poin atau 0,2% selama seminggu.

NASDAQ Composite diperdagangkan di level 16.040 - 15.840. Indeks ini turun sebanyak 200 poin atau 1,2% selama seminggu.

S&P 500 diperdagangkan di level 4.707 - 4.701. Indeks ini turun 6 poin atau 0,1% selama seminggu.

Prospek:

Dow kemungkinan diperdagangkan di kisaran 35.600 - 36.000

NASDAQ Composite diperkirakan tetap dalam kisaran 15.600 - 16.000

S&P 500 diproyeksikan tetap dalam kisaran 4.650 - 4.750

Pasar AS menunjukkan reversal ke atas pada penutupan minggu ini. Selama seminggu, pasar saham dipengaruhi oleh data inflasi. Harga konsumen di Amerika Serikat tetap tinggi mencapai 5,6% setahun. Namun, Fed tidak tergesa mengambil langkah tegas untuk mengendalikan kenaikan inflasi. Oleh karena itu, para investor yakin pasar saham kemungkinan akan mempertahankan pertumbuhan hingga Natal.

Minggu depan sudah masuk bulan Desember. Sehingga, para pelaku pasar akan mengharapkan rilis laporan ekonomi pertama bulan November. Indeks manufaktur dan jasa ISM, serta laporan lapangan kerja bulan November juga akan dirilis. Selain itu, para investor akan memperhatikan statistik perusahaan ritel selama Black Friday.

Indeks dolar AS diperdagangkan di level 96,60. Indeks ini kemungkinan akan tetap dalam kisaran 96.30 - 96.90. Saat ini indeks dolar AS berada di titik tertinggi tahunannya. Namun, untuk mempertahankan rally, indeks dolar AS perlu sedikit mundur sehingga ada semakin banyak trader yang berpeluang membuka posisi long. Dolar AS hari ini jatuh cukup banyak terhadap yen dan franc Swiss.

Pasangan USD/CAD diperdagangkan di level 1.2720. Pasangan ini kemungkinan akan tetap dalam kisaran 1.2680 - 1.2760. Pasangan ini kemungkinan akan anjlok akibat penurunan tajam harga minyak.

Kesimpulannya, pasar saham AS masih memerlukan koreksi dalam, yang mungkin dimulai kapan pun. Oleh karena itu, investor harus waspada.