Ulasan dari USD, EUR dan GBP: Eropa dan Inggris bergerak stabil menuju resesi. Pejabat Fed membuat komentar hawkish

Komentar Hawkish dari pejabat Fed, bersamaan dengan ketidakpastian terkait kebijakan Covid China, mengakibatkan penjualan dalam saham AS dan profit taking di hari Senin. Ketua New York Fed John Williams mengatakan tampak terdpaat lintasan suku bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan September, sementara itu Presiden Fed St. Louis James Bullard mengatakan pasar meremehkan peluang bahwa bank sentral akan menjadi lebih agresif alih-alih lebih lemah. Oleh karena itu, ekspektasi untuk kenaikan suku bunga lebih rendah telah menyusut, yang bis amendorong kenaikan dolar, mengakhiri penurunan saat ini.

EUR/USD

Euro telah naik meskipun tidak ada alasan kuat. Pengeluaran konsumen riil pada penurunan stabil karena inflasi tinggi, sementara itu biaya manufaktur naik ditengah pemintaan yang turun. Juga terdapat sedikit peluang bahwa Eropa akan keluar dari resesi karena program-program yang dilaksanakan oleh pemerintah untuk mengatasi krisis energi belum mencapai batas atas. Rasio utang terhadap PDB yang menurun pada semester pertama 2022 juga mulai meningkat, sedangkan data terbaru menunjukkan bahwa inflasi kemungkinan tidak akan kembali ke level normal sebelum 2024.


Kemungkinan besar, alasan kenaikan euro adalah penimbunan gas ke fasilitas penyimpanan sebelum musim dingin dan harapan bahwa perang di Ukraina akan berakhir. Ini terbukti dalam analisis yang dilakukan oleh sebagian besar bank, seperti DanskeBank, Mizuho, ScotiaBank, dan NAB.

Jika keduanya bukan alasannya, maka sebenarnya tidak ada alasan bagi euro untuk naik. Lagi pula, inflasi di Eropa lebih tinggi daripada di AS, belum lagi biaya produksi yang lebih tinggi, sementara permintaan konsumen lebih lemah. Pengetatan kuantitatif yang diharapkan oleh ECB pada awal 2023 juga akan menyebabkan investasi lebih rendah, dan perbedaan suku bunga akan tetap mendukung dolar.

Data terbaru menunjukkan bahwa harga penyelesaian euro berada di atas rata-rata jangka panjang dan mengarah ke atas.

Saat ini, euro berada di atas ketinggian lokal 1,0367 dan mengarah ke 1,0600/20. Cukup sulit untuk mengatakan apakah reli yang lebih jelas akan terlihat karena Eropa masih mengalami masalah energi dan inflasi.

GBP/USD

Resesi tampaknya telah dimulai di Inggris karena pertumbuhan PDB pada kuartal ke-3 menjadi negatif. Indeks PMI lebih rendah, sementara tingkat hipotek naik karena inflasi yang tinggi. Pertumbuhan pendapatan rumah tangga juga tertinggal dari pertumbuhan harga, yang berarti permintaan konsumen lebih rendah. Kawasan ini juga mengalami krisis energi besar-besaran seperti Eropa, dan pemerintah mengambil langkah-langkah untuk menutup defisit anggaran. Langkah-langkah tersebut merupakan pengetatan kebijakan pajak, yang akan mempercepat datangnya resesi.

Dalam hal perkiraan suku bunga, Bank of England mengatakan akan mencapai puncaknya di 4,6% pada pertengahan 2023. Ini lebih rendah dari Fed, yang berarti perbedaan hasil masih akan mendukung dolar.

Namun demikian, data terbaru menunjukkan bahwa harga penyelesaian pound berada di atas rata-rata jangka panjang dan mengarah ke atas. Ada kemungkinan besar bahwa GBP/USD akan naik.

Untuk saat ini, pound menuju level resistance 1.2290/2300. Jika berhasil berkonsolidasi lebih tinggi, target selanjutnya adalah 1,2570/2750, dan tren akan bergeser dari bearish ke bullish. Harapkan perjuangan terus-menerus tepat di bawah 1,23 dan peningkatan volatilitas.