Pra-Pasar Amerika Serikat tanggal 31 Mei: Pasar saham AS turun dari level tertinggi tahunan.

Kontrak-indeks saham Amerika Serikat secara bertahap turun setelah mencapai puncak tahunan kemarin. Tekanan serupa juga terlihat di pasar Eropa saat kesengsaraan ekonomi Tiongkok berdampak pada sentimen investor. S&P 500 dan Nasdaq 100 berjangka anjlok masing-masing sebesar 0,2% dan 0,3%, mengikuti kenaikan Wall Street baru-baru ini yang dipicu oleh AI. Imbal hasil Treasury turun sementara Dolar naik untuk pertama kalinya dalam empat hari.


Statistik lemah dari Tiongkok dan data manufaktur yang buruk meningkatkan kekhawatiran tentang prospek pertumbuhan ekonomi global, terutama ketika bank sentral di seluruh dunia terus menerapkan kebijakan moneter yang ketat tanpa rencana untuk mengubahnya. Rumor tentang Federal Reserve terpaksa menaikkan suku bunga dalam pertemuan bulan Juni juga membuat investor enggan membeli lebih banyak aset berisiko.

Data baru dari Eropa membuat para trader mengubah ekspektasi kenaikan suku bunga dari ECB. Namun, hal ini juga meningkatkan kekhawatiran tentang prospek wilayah tersebut. Euro jatuh ke level terendah dua bulan terhadap Dolar AS setelah inflasi di Prancis dan Jerman turun lebih dari perkiraan, mencapai level terendah dalam setahun. Hal ini sebagian membuat para trader mengurangi ekspektasi untuk kenaikan suku bunga ECB yang segera terjadi. Obligasi Eropa naik, dan imbal hasil obligasi Jerman dengan jangka waktu 10 tahun menurun sekitar 9 bps. Perlu dicatat bahwa perlambatan inflasi dapat meningkatkan permintaan konsumen, membantu ekonomi Eropa menghindari resesi yang diprediksi awal tahun depan.

Pasar saham Asia mencapai level terendah dua bulan setelah Tiongkok melaporkan angka PMI terendah sejak Desember tahun lalu. Indeks Hang Seng Hong Kong turun lebih dari 2%, menandakan adanya ancaman bear market. Yuan mencapai level terlemahnya terhadap Dolar AS dalam enam bulan terakhir. Harga minyak terus turun, sementara tembaga mengalami kerugian hampir setahun penuh. Harga bijih besi turun di bawah $100 per ton.

Untuk indeks S&P 500, permintaan terhadap indeks tersebut sedikit menurun, tetapi pembeli masih memiliki kesempatan untuk membentuk tren naik. Bulls sebaiknya mendorong harga mencapai $4.200, yang dapat memicu lonjakan hingga mencapai $4.229. Bulls juga perlu mengendalikan level $4.290, yang akan memperkuat pasar bullish. Jika instrumen trading tersebut mengalami penurunan akibat data ekonomi AS yang lemah dan pernyataan hawkish dari perwakilan Federal Reserve, para pelaku pasar yang mendukung kenaikan harga perlu melindungi area $4.175 dan $4.143. Jika level ini terlampaui, instrumen trading tersebut mungkin akan kembali ke level $4.114 dan turun ke $4.091.