Hari ini, U.S. Dollar Index (DXY), yang melacak kinerja dolar AS terhadap sekeranjang mata uang utama, berada dalam fase konsolidasi bullish setelah mencapai level tertinggi hampir satu bulan di dekat level 100,75 selama sesi Asia. Indeks ini berada di jalur untuk naik selama tiga minggu berturut-turut dan tampaknya siap untuk melanjutkan pemulihannya setelah mencapai titik terendah dalam beberapa tahun pada bulan April.
Risiko geopolitik—termasuk konflik berkepanjangan antara Rusia dan Ukraina, meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, dan perselisihan antara India dan Pakistan—juga memperkuat prospek bullish jangka pendek untuk dolar sebagai aset safe haven. Namun, para pendukung dolar AS tetap berhati-hati dan kemungkinan akan mundur menjelang komentar dari anggota penting FOMC selama sesi Amerika Utara. Pidato-pidato ini akan dianalisis dengan cermat untuk mencari sinyal mengenai pemotongan suku bunga di masa depan dan dampaknya terhadap indeks dolar.
Prospek Teknikal: Dari sudut pandang teknikal, U.S. Dollar Index tetap dalam konsolidasi bullish. Pada grafik 4 jam, harga berhasil menembus di atas Simple Moving Average (SMA) 100 periode, menunjukkan momentum naik yang muncul. Selain itu, oscillator pada grafik 1 jam dan 4 jam telah bergerak ke wilayah positif. Namun, perlu dicatat bahwa oscillator pada grafik harian belum menyeberang ke wilayah positif, jadi para pendukung dolar harus tetap berhati-hati.
Tabel di bawah ini menunjukkan perubahan persentase hari ini dalam dolar AS relatif terhadap sekeranjang mata uang.
Dolar AS paling kuat terhadap dolar Selandia Baru.