Matteo Renzi mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri Italia

Pada 4 Desember, Italia menggelar referendum mengenai reformasi konstitusional yang menghasilkan keputusan menolak reformasi tersebut. Perdana Menteri Italia, Matteo Renzi mengakui kekalahannya dan mengumumkan pengunduran dirinya. Para ahli mencatat bahwa situasi tersebut dapat memicu pemilu parlemen mendadak dan memperkuat instabilitas lebih jauh dalam UE.

Apabila pemilu dilaksanakan, partai oposisi, Five Star Movement, secara luas diunggulkan akan menang, yang mempromosikan ide pengunduran diri Italia dari UE. Ratingnya dalam poling mencapai 30%.

Perubahan konstitusional yang diajukan akan menyentuh majelis tinggi parlemen, mengurangi keanggotaan terpilih untuk Senat. Namun, 59,6% suara menentang reformasi tersebut.

Berkomentar mengenai kekalahannya, Renzi mengatakan bahwa hanya Presiden Sergio Mattarella yang kini bertugas untuk menentukan kebijakan dalam situasi ini.

Sang Perdana Menteri Italia tersebut juga memberi ucapan selamat kepada para lawannya, namun pada saat bersamaan menegaskan bahwa reformasi yang ia ajukan bersifat krusial bagi negara tersebut.

Pada Senin, euro jatuh ke level terendah sejak Maret 2016. Mata uang tunggal tersebut melemah 1,4% menjadi 1,0505 terhadap dolar.