Bloomberg memprediksi pertumbuhan perekonomian global yang eksplosif setelah krisis virus Corona

Sejumlah analis di Bloomberg Economics memperkirakan laju pemulihan perekonomian global setelah pandemi. Yang mengejutkan, hasilnya ternyata cukup mengesankan.

Berdasarkan laporan tersebut, dalam skenario positif, PDB perekonomian global dapat mencapai rekor 6,9%. Secara umum, tahun 2021 cenderung menjadi titik balik yang akan mengubah keseimbangan dari negatif menjadi positif. Negara maju dan berkembang akan aktif memulihkan kapasitas ekonominya, berupaya menghilangkan konsekuensi negatif pandemi virus Corona dalam waktu singkat. Meskipun demikian, pemulihannya cenderung tidak merata. Para ahli di Bloomberg Economics meyakini bahwa kebangkitan masih tidak seimbang.

Misalnya, di antara negara maju, AS akan menjadi mesin utama pertumbuhan perekonomian global, sedangkan di Prancis, Jerman, Italia, Inggris, dan Jepang, akan terjadi penurunan lebih lanjut pada sejumlah indikator ekonomi. Sedangkan untuk negara berkembang, Tiongkok dipastikan akan berada di depan perekonomian lain dalam proses pemulihan. Sementara itu, Brasil, India, dan Rusia akan tertinggal.

Menurut Bruce Kasman, Kepala Ekonom JPMorgan Chase, kesenjangan antara beberapa negara terjadi akibat pengetatan kebijakan moneter oleh bank sentral.