Pada Kamis pagi, saham-saham Indonesia menunjukkan pergerakan minimal, tetap mendekati angka 8.680 dan mengalami sesi stagnasi kedua berturut-turut. Sentimen stabil ini berlanjut setelah proyeksi Bank Dunia, yang memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh sekitar 5% pada tahun 2025 dan 2026, dengan peningkatan bertahap menjadi 5,2% yang diproyeksikan untuk tahun 2027. Secara bersamaan, Bank Indonesia mempertahankan sikap kebijakannya, memilih untuk mempertahankan suku bunga acuan tidak berubah pada 4,75% untuk pertemuan ketiga berturut-turut, seperti yang diharapkan. Keputusan ini menegaskan fokus bank pada menjaga stabilitas nilai tukar dan mengelola arus modal. Di pasar AS, S&P 500 dan Nasdaq mengalami penurunan, terutama karena kerugian signifikan pada saham Oracle dan Nvidia, sebelum rilis data inflasi penting yang dijadwalkan hari ini. Sementara itu, mantan Presiden Trump dijadwalkan memberikan pidato pada pukul 10:00 waktu Singapura, di mana ia akan menyoroti pencapaiannya dalam 11 bulan pertama masa jabatannya. Di pasar Indonesia, kenaikan pada Bank Central Asia (naik 2,5%), Bank Mandiri (naik 1,5%), dan United Tractors (naik 1,4%) menyeimbangkan kerugian yang diamati pada Barito Renewables Energy (turun 1,5%), Bayan Resources (turun 1,2%), dan Amman Mineral (turun 2,7%).