Cadangan devisa Indonesia mengalami peningkatan pada November 2025, mencapai USD 150,1 miliar, naik dari USD 149,9 miliar pada bulan sebelumnya. Ini merupakan tingkat cadangan tertinggi sejak Agustus. Peningkatan ini sebagian besar didorong oleh pendapatan pajak dan jasa serta penarikan pinjaman luar negeri oleh pemerintah. Perkembangan ini terjadi saat Bank Indonesia menerapkan langkah-langkah untuk menstabilkan rupiah di tengah ketidakpastian di pasar keuangan global. Tingkat cadangan saat ini dapat menutupi 6,2 bulan impor, atau 6,0 bulan jika mempertimbangkan pembayaran utang pemerintah luar negeri, melampaui tolok ukur kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor. Ke depan, Bank Indonesia mengantisipasi ketahanan sektor eksternal yang berkelanjutan, didukung oleh perkiraan ekspor yang kuat dan arus masuk investasi asing yang terus menerus. Prospek ini menegaskan sentimen positif investor terhadap lanskap ekonomi domestik Indonesia dan daya tarik hasil investasinya.