Pada bulan Desember, bank sentral Brasil memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan pada 15,00%, menekankan pentingnya menjaga tingkat ini untuk jangka waktu yang lama guna memastikan inflasi tetap pada jalur yang stabil menuju target di tengah ketidakpastian yang ada. Pengaruh dari iklim ekonomi AS dan volatilitas pasar keuangan global mempengaruhi pasar negara berkembang, termasuk Brasil. Di dalam negeri, meskipun pertumbuhan ekonomi melambat, pasar tenaga kerja tetap kuat, dan tingkat inflasi, meskipun sudah moderat, masih di atas target yang diinginkan. Ekspektasi inflasi ditetapkan pada 4,4% untuk tahun 2025 dan 4,2% untuk tahun 2026, dengan Komite Kebijakan Moneter Bank Sentral (Copom) memproyeksikan penurunan menjadi 3,2% pada kuartal kedua tahun 2027. Risiko potensial yang diidentifikasi oleh komite termasuk kemungkinan inflasi yang terus-menerus tinggi di sektor jasa dan nilai tukar yang lebih lemah, yang dikontraskan dengan risiko perlambatan ekonomi yang lebih tajam dari yang diharapkan atau penurunan harga komoditas. Mempertahankan tingkat saat ini untuk jangka waktu yang lama sejalan dengan strategi untuk mengarahkan inflasi menuju target sambil mengurangi fluktuasi ekonomi. Namun demikian, komite mengindikasikan bahwa penyesuaian kebijakan di masa depan mungkin diperlukan jika risiko-risiko ini terjadi.