Lima mata uang Asia yang sedang bearish menurut BofA

Menurut ahli strategi mata uang di Bank of America (BofA), banyak mata uang Asia yang saat ini mengalami kesulitan karena penguatan dolar AS secara keseluruhan. Para analis berpendapat bahwa penguatan dolar berdampak negatif pada aset negara-negara Asia, Hal ini terutama berlaku untuk lima mata uang Asia yang dinamikanya ditandai oleh sentimen bearish yang ada

Yuan Tiongkok

Menurut BofA, nilai tukar yuan terhadap dolar diperkirakan mencapai 7,35 pada kuartal kedua tahun 2024 dan melemah menjadi 7,45 pada kuartal ketiga dan keempat. Saat ini, nilai yuan berada di kasaran 7,24 per dolar AS. Bank memperkirakan mata uang Tiongkok akan tetap berada di bawah tekanan pada paruh kedua tahun ini. Ahli strategi mata uang BofA mengaitkan prospek suram ini dengan kemungkinan penolakan Federal Reserve AS untuk melonggarkan kebijakan moneter, tren deflasi dalam perekonomian Tiongkok, memburuknya kondisi investasi asing, dan melebarnya kesenjangan hasil antara Tiongkok dan Amerika Serikat.

Won Korea Selatan

Para ahli strategi mata uang di BofA juga meragukan masa depan won Korea Selatan. Keputusan The Fed untuk menunda penurunan suku bunga akhirnya merugikan kinerja mata uang won. Risiko geopolitik dan situasi global yang tegang semakin memperburuk keadaan. Namun, skeptisisme terhadap kemenangan tidak selalu berhasil. Para analis menyoroti masuknya dana dalam jumlah besar ke saham-saham Korea Selatan sejak tahun 2024. Namun, aliran dana ini kemudian berkurang karena ekuitas global berubah menjadi negatif di tengan ketidakpastian geopolitik, kata pakar ekonomi BofA. Dengan latar belakang ini, nilai won Korea Selatan anjlok ke level terendah dalam 18 bulan, berada di kisaran 1.389,5 per dolar AS. Para ahli juga mencatat volatilitas pasar yang nyata, yang mendorong won menjadi 1,347.3 terhadap greenback. Menurut bank tersebut, mata uang Korea Selatan saat ini dinilai terlalu tinggi secara signifikan.

Dolar Taiwan

Mata uang Asia ketiga yang ada dalam daftar BofA adalah dolar Taiwan. Para analis bersikap bearish terhadap mata uang ini, mengutip arus keluar modal yang kuat dari negara tersebut dan penghapusan lebih lanjut lindung nilai ke depan yang tidak dapat diserahkan oleh perusahaan asuransi. Di pasar, perdagangan dolar Taiwan didominasi oleh kontrak non-deliverable forward (NFD) pada derivatif mata uang. NDF menetapkan penyelesaian berdasarkan kurs spot yang berlaku dan nilai kontrak. Saat ini dolar Taiwan diperdagangkan pada kisaran 32,6 per dolar AS.

Dong Vietnam

Mata uang berikutnya yang berada di bawah tekanan menurut ahli strategi mata uang BofA adalah dong Vietnam, Mata uang Asia ini diperdagangkan pada kisaran 25.450 per dolar AS, setelah sebelumnya kehilangan hampir 5% terhadap greenback. Para ahli di bank BofA sedang melakukan revisi perkiraan mereka untuk mata uang dong Vietnam. Mereka mengantisipasi penurunan lebih lanjut menjadi 25.600 per dolar AS pada akhir kuartal kedua. Pada akhir tahun 2024, mata uang yang eksotis ini diperkirakan bernilai 25.700 per dolar AS Menurut analiss BofA. faktor utama yang berkontribusi terhadap tren penurunan adalah ketidakstabilan politik di negara tersebut, setelah pengunduran diri presiden untuk kedua kalinya dalam dua tahun, serta masalah di sektor real estate. Keputusan The Fed untuk menunda penurunan suku bunga adalah alasan lain mengapa bank tersebut bersikap bearish terhadap mata uang dong Vietnam.

Baht Thailand

Baht Thailand menutup daftar lima mata uang teratas di Asia dengan masa depan yang suram menurut BofA. Mata uang eksotis Asia ini tetap rentan di tengah ketegangan geopolitik dan tren negatif secara keseluruhan. Meningkatnya harga minyak dan kenaikan biaya pengangkutan semakin memperburuk situasi yang ada. Sebelumnya, para ahli strategi mata uang di BofA memperkirakan bahwa baht Thailand naik menjadi 37 terhadap dolar AS. Namun, perkiraan ini akhirnya direvisi. Saat ini, bank memperkirakan apabila baht akan mencapai level tersebut hanya pada akhir tahun 2024. Namun, dalam jangka panjang, mata uang Thailand dapat meraih beberapa keuntungan.