logo

FX.co ★ Bitcoin tidak mungkin menggantikan emas

Bitcoin tidak mungkin menggantikan emas

Bitcoin tidak mungkin menggantikan emas

Beberapa analis dari Deutsche Bank yakin bahwa bitcoin dapat menggantikan emas sebagai aset safe-haven. Asalan dari pernyataan mereka adalah adanya kenaikan harga aset digital sebesar 17% dan penurunan harga logam mulia kuning sebesar 5% akibat dari pemberitaan mengenai pembuatan vaksin Corona.

Cryptocurrency paling populer dibuat dengan memverifikasi transaksi pada blockchain. Defisitnya dibuat secara artifisial melalui algoritme komputer. Bitcoin adalah alat tukar dan jalurnya cukup fluktuatif. Pada tahun 2012, harga satu bitcoin mencapai rekor tertinggi senilai $20,000. Namun setahun kemudian harganya turun menjadi $3,200. Bitcoin sendiri saat ini diperdagangkan pada sekitar harga $18,000. Tidak ada yang bisa memberikan saran bagaimana ketentuannya akan berlaku.

Disisi lain, emas merupakan aset fisik. Penawarannya didukung oleh penambangan. Dan hal ini membuat nilai tukarnya tidak lebih rendah dari tingkat yang memungkinkan untuk ditambang pada tingkat yang sama, yaitu sekitar $1,000 per ons. Sedangkan untuk bitcoin, tidak memiliki batasan, karena hanya ada pada dunia digital.

Selain itu, emas diminati tidak hanya sebagai aset pelindung, namun juga digunakan dalam industri perhiasan. Karena hal inilai, pasar emas dapat stabil dan likuid. Sejak 1971, harga emas terus berkembang dari $35 menjadi $1,870. Selain itu, emas telah digunakan sebagai tabungan selama kurun waktu ribuan tahun yang hal ini merupakan bukti dari keunggulannya. Penurunan harga yang terjadi saat ini dikaitkan dengan aksi ambil untuk dari pihak investor. Namun, kedepannya, emas akan terus naik akibat pandemi virus Corona, resesi, suku bunga rendah diseluruh dunia dan ancaman dari utang global.

Emas merupakan komoditas yang nilainya tumbuh dengan latar belakang ketidakstabilan geopolitik dan ekonomi bahwakan penurunan harga bahan mentah lainnya. Selain itu, seperti yang diyakini beberapa ahli keuangan cryptocurrency adalah gelembung keuangan. Mata uang digital ini bukanlah aset yang dapat diandalkan karena volatilitas dan korelasi yang lemah dengan harga komoditas. Dengan demikian, cryptocurrency tidak akan melindungi daya beli.

Hal ini berarti, pendapat para analis dari Deutsche Bank salah. Emas akan tetap dalam status aset defensif. Harga bitcoin memang naik ditengah optimisme pasar saham mengenai pemulihan ekonomi awal setelah terjadi pandemi. Namun begitu, euforia akan berlalu, dan bitcoin akan terdepresiasi. Dan setelahnya, emas sekali lagi akan membuktikan kepada semua bahwa ia memiliki pasar yang stabil dan likuid, serta reputasi yang dibuktikan dari seluruh sejarah peradaban.

*Analisis pasar yang diposting disini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anda, namun tidak untuk memberikan instruksi untuk melakukan trading
Buka daftar artikel Buka artikel penulis ini Buka akun trading