
Setelah menguat ke titik tertinggi 2,5 bulan, pasangan USD / JPY hari ini diperdagangkan dalam rentang yang tajam, berkonsolidasi di dekat level 112.
"Tembusan ke atas pergerakan rata-rata eksponensial 200 hari di sekitar 110,98 dan resistance di 111,26 memberikan angin segar bagi dolar terhadap yen, namun dolar tidak mungkin menembus ke atas titik 112," para ahli ING menyatakan.

Menurut para ahli, faktor-faktor berikut mendukung penguatan dolar terhadap yen pada pekan lalu:
1. Donald Trump setuju untuk mengundur kenaikan tarif impor China.
2. Kepala Fed, Jerome Powell, sekali lagi telah membenarkan perekonomian AS dalam kondisi yang kuat.
3. Imbal hasil obligasi 10 tahun mencapai titik tertinggi dalam sebulan.
4. Tensi antara India dan Pakistan telah mereda.
5. Laporan PDB AS yang untuk kuartal keempat yang kuat telah rilis.
6. Perwakilan Bank of Japan mengatakan regulator tersebut mungkin akan memperkenalkan insentif tambahan.
Pekan ini, para trader tengah menantikan rilis data indeks aktivitas bisnis (PMI) di sektor jasa AS dari ISM dan rilis laporan perubahan jumlah orang yang bekerja di sektor non-pertanian di negara tersebut dari ADP.
Diperkirakan jika laporan-laporan ISM dan ADP berisiko bagi pasar tenaga kerja, pasangan USD / JPY dapat turun dengan cepat. Jika hal sebaliknya terjadi, seraya mempertahankan pasar tenaga kerja yang kuat, pasangan ini akan naik ke level 114.
