FX.co ★ Kongres AS tidak mungkin berkompromi pada bantuan fiskal baru. Sekilas tentang USD, EUR, dan GBP.

Penolakan Trump untuk mengaku kalah dalam pemilihan presiden AS karena kecurangan pemilu menimbulkan masalah lain.

Partai Demokrat dan Republik di Kongres gagal mencapai kompromi mengenai skala paket stimulus fiskal berikutnya sebelum pemilu, dan menunda masalah tersebut ke kebijaksanaan pemerintahan baru. Namun, tidak ada pemerintahan baru dan kini, tidak jelas bagaimana menyelesaikan masalah tersebut. Demokrat menuntut paket segera dari stimulus fiskal sebesar 2,2 triliun, sementara Partai Republik tidak siap untuk menyediakan lebih dari 500 miliar. Ini terjadi karena alasan yang jelas. Pemerintahan berikutnya akan menerima dividen politik dari pemberlakuan paket besar-besaran, yaitu sangat mungkin bahwa Demokrat dapat menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diterima pada citra Partai Republik.

Karenanya, Trump tidak mau membahas paket tersebut sebelum selesainya prosedur pemilu. Karena penyelesaian prosedur ini jelas tertunda, sangat mungkin insentif fiskal tidak akan diluncurkan dalam beberapa minggu mendatang. Oleh karena itu, kesimpulan penting – Dolar AS akan berada di bawah tekanan karena memburuknya prakiraan ekonomi makro.

Dua faktor negatif tambahan ditumpangkan pada kebuntuan politik: penyebaran cepat gelombang kedua COVID-19 dan indikator ekonomi makro yang lemah, yang mempersempit rentang peluang bagi Fed dan pemerintah.

Selain inflasi konsumen yang lebih rendah dari prakiraan pada bulan Oktober, harga produksi juga cenderung menurun – pertumbuhan harga di luar barang konsumsi dan energi hanya 0,1% terhadap 0,4% pada bulan September, dan indeks kepercayaan konsumen dari University of Michigan turun dari 81,8p menjadi 77p, dan jauh di bawah rata-rata selama 5 tahun terakhir.

Dolar yang kemungkinan lebih lemah akan mendukung harga komoditas dan indeks saham. Kami berasumsi bahwa Eropa akan terbuka di zona hijau, harga minyak akan berkonsolidasi di atas $40 per barel, dan mata uang komoditas akan memiliki prioritas di atas mata uang defensif.

EUR/USD

Prospek Euro menjadi sedikit tidak pasti setelah kepala ECB, Ms Lagarde, mengumumkan niatnya minggu lalu untuk menerapkan langkah-langkah stimulus baru, tetapi tidak mengungkapkan parameter kemungkinan perubahan. Sebagian besar pakar yakin bahwa tidak akan ada pemotongan suku bunga, sehingga perubahan akan difokuskan pada dua program (PEPP dan TLTRO). Artinya, ECB akan meningkatkan pasokan dan mengurangi kebutuhan peminjam. Kemungkinan penolakan penurunan suku bunga menguntungkan Euro.

Euro teknikal terlihat lebih meyakinkan daripada Dolar AS. Resistance di 1.1610 bertahan. Sementara itu, kisaran horizontal terbentuk dengan upaya yang terlihat jelas untuk menguji batas atas 1.1920 untuk kekuatan. Jika upaya ini berhasil, pertumbuhan cepat ke 1.20 kemungkinan besar akan terjadi, tempat resistance kedua berada.

Peluang untuk pertumbuhan ke 1.1920 dan selanjutnya ke 1.20 terlihat lebih baik, tetapi selama harga berada di bawah level ini, target di 1.15 tetap menjadi prioritas. Oleh karena itu, skenario yang paling mungkin adalah naik ke level 1.1920 saja, bahwa akan ada breakdown resistance atau pullback ke bawah. Dalam kasus pertama, gambaran teknikal akan terlihat lebih bullish, dan kemudian targetnya adalah memperbarui tertinggi 1.20. Yang kedua, level 1.1610 akan diuji ulang, dengan target 1.15.

GBP/USD

Hari ini, 16 November, menandai kelanjutan negosiasi Brexit, dan keberhasilan penyelesaiannya hanya mungkin jika kemauan politik ditunjukkan di kedua sisi. Namun demikian, Pound masih tetap berada di channel naik meskipun ada berita buruk dari proses negosiasi dan indikator ekonomi makro yang tidak meyakinkan.

Resistance utama adalah zona 1.3280/3330. Exit ke atas dari saluran hampir tak terelakkan jika ada hasil positif dalam negosiasi trading, karena Pound tidak turun bahkan di tengah berita buruk. Jika kedua pihak tidak mendekatkan posisi mereka dalam beberapa hari mendatang, maka tidak akan ada peluang untuk meratifikasi perjanjian hingga 31 Desember, yang berarti Inggris akan keluar dari UE tanpa kesepakatan. Dalam hal ini, Pound akan meninggalkan saluran ke bawah.