logo

FX.co ★ GBP/USD: Brexit membiarkan pound kembali melemah

GBP/USD: Brexit membiarkan pound kembali melemah

GBP/USD: Brexit membiarkan pound kembali melemah

Pound kembali mengalami guncangan dikarenakan keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau yang disebut dengan "Brexit". Selain itu, London dan Brussels kembali gagal mencapai kesepakatan terkait perjanjian perdagangan yang saling menguntungkan, yang sangat berdampak negatif bagi pergerakan pound.

Kontradiksi perdagangan antara kedua pihak ini membiarkan pound kembali melemah, dan memperkenalkan ketidakseimbangan pada pasangan GBP/USD. Pada hari pertama musim dingin, pound naik 0,2%, mencapai level 1,3347. Kemarin, pasangan mencapai dan menembus level tinggi tiga bulan di 1,3409. Hari ini, pasangan bergerak disekitar kisaran 13417-1.3418, menuju level tinggi baru. Para ahli percaya bahwa pound dapat mungkin naik ke level 1,3500 dalam jangka pendek dan prospek perencanaan jangka menengah.

GBP/USD: Brexit membiarkan pound kembali melemah


Mata uang euro, yang merupakan rival pound dalam pasangan GBP/USD, juga menambahkan tekanan. Oleh karena itu, mata uang Inggris saat ini mengalami masa sulit. Analis berfikir bahwa euro telah menjadi korban stimulus fiskal dan resiko tinggi deflasi di zona euro. Selama empat bulan terakhir, inflasi di euro area tetap ada di zona "merah". kekhawatiran ini dari ECB, yang takut bahwa harga akan semakin turun ditengah meningkatnya deflasi di Eropa. Menurut ahli mata uang di Societe Generale Bank, banyak negara-negara Euroblock akan tertinggal dibelakang pada tahun 2021 bagi negara-negara yang tidak terlalu tahan terhadap pertumbuhan mata uang mereka.

Selama dua minggu terakhir, ECB telah memperhatikan fakta bahwa inflasi di euro area akan tetap berada dalam wilayah negatif. Para ahli mengatakan bahwa proses ini bisa memerlukan waktu beberapa bulan. Perlu dicatat bahwa penurunan inflasi berkontribusi dengan kenaikan dalam volume aset pembelian oleh regulator, dan ini memiliki dampak yang sangat negatif bagi pertumbuhan euro. Namun, peserta pasar tidak kehilangan harapan untuk pemulihan mata uang ini di 2021.

Saat ini, pasar fokus pada negosiasi yang diperpanjang antara Inggris dan UE. Inggris saat ini dalam periode transisi yang akan berakhir pada 31 Desember, 2020. Negara bagian Inggris Raya yang "ditangguhkan" berdampak negatif pada ekonomi negara dan mata uang nasional. Yang memperburuk situasi adalah diskusi panjang tentang masalah perdagangan antara London dan Brussel, yang kadang-kadang mengalami stagnasi.

Analis percaya bahwa babak selanjutnya dari negosiasi perdagangan antara Inggris dan UE masih dalam proses, meskipun berbagai pihak siap menyimpulkan kesepakatan pada 31 Desember, sebelum Brexit berakhir. Para ahli tidak mengecualikan bahwa proses tersebut akan terus berlanjut dan diskusi akan berlanjut pada tahun 2021. Dengan demikian, kita tidak seharusnya mengharapkan keajaiban terkait masalah ini. hal ini dikonfirmasi oleh pernyataan dari Perdana Menteri Inggris Michael Gove, yang mencatat kurangnya perkembangan tentang masalah perikanan dan aturan untuk manajemen dan penyelesaian sengketa perdagangan. Pejabat itu tidak mengecualikan kemungkinan negara tersebut meninggalkan Uni Eropa tanpa kesepakatan. Dalam situasi serupa, ekonomi Inggris dan mata uang nasional akan berada di bawah tekanan kuat.

Pada gilirannya, pertumbuhan pound saat ini terjadi dalam gelombang optimisme umum. Pelaku pasar menunggu dengan tegang kesimpulan dari kesepakatan perdagangan antara London dan Brussel, mengabaikan kurangnya kemajuan dalam negosiasi. Namun, analis memperingatkan bahwa mengabaikan masalah tidak akan membawa hasil yang positif. Keseimbangan rapuh pada pasangan GBP / USD bisa pecah, dan pound akan turun lagi.

Namun, beberapa ahli memperkirakan GBP cukup optimis. Mereka memperkirakan mata uang yang ditunjukkan akan menguat dalam prospek perencanaan jangka pendek, yang mencakup awal 2021. Michael Hewson, ahli strategi mata uang di CMC Markets, mengatakan bahwa posisi pound akan menguat dan akan naik menjadi 1.3500 pada akhir tahun 2020. Dia menetapkan bahwa skenario ini akan dilaksanakan dengan bantuan kelemahan dolar AS. Menurutnya, Brexit merupakan pembatas terakhir bagi pound. Jadi, jika pound melampaui ini, ia akan mencapai garis finis dan mencapai ketinggian baru di 1,4000.

*Analisis pasar yang diposting disini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anda, namun tidak untuk memberikan instruksi untuk melakukan trading
Buka daftar artikel Buka artikel penulis ini Buka akun trading