logo

FX.co ★ Perlukah kita menunggu USD berbalik ke arah bullish atau akankah terus turun?

Perlukah kita menunggu USD berbalik ke arah bullish atau akankah terus turun?

Perlukah kita menunggu USD berbalik ke arah bullish atau akankah terus turun?

Indeks USD mencapai level tertinggi tiga pekan di kisaran 90,7 poin pada hari Senin.

Rencana stimulus AS yang masif diumumkan oleh Presiden terpilih Joe Biden, bersama dengan ekspektasi pengetatan awal oleh Fed. Ini mendorong greenback dan membantunya rebound dari level-level yang belum pernah terlihat sejak Maret 2018.

Sebagian besar analis masih mengikuti pandangan bearish mengenai mata uang AS.

Menurut mereka, kenaikan strimulus yang diharapkan di AS akan memicu kenaikan defisit anggaran dan akun lancar negara, dan ini akan sangat mengurangi daya tarik investasi dalam USD.

"Yield yang lebih tinggi di AS menyebabkan dolar rebound, tapi kebijakan stimulus dapat menopang saham AS dan greenback akan tetap lemah. Oleh karena itu, kami mempertahankan sikap bearish terhadap mata uang AS dalam jangka menengah," ahli strategi Citigroup mengatakan.

Dalam gilirannya, pakar ING mencatat bahwa Federal Reserve kemungkinan akan menolak dugaan apapun mengenai penurunan dukungan moneter untuk ekonomi nasional.

"Komentar apapun terkait kebijakan Fed kemungkinan akan mengesampingkan penurunan stimulus moneter dalam waktu dekat. Ini memberikan kita kepercayaan dalam outlook bearish kami untuk USD," mereka mengatakan.

Namun, ada juga yang meyakini bahwa dolar dapat tumbuh karena kenaikan kuat yield AS.

"Masih ada potensi pertumbuhan yang besar setelah dolar terdepresiasi setidaknya 10% terhadap lawan-lawan utamanya tahun lalu," ujar Thu Lan Nguyen, analis di Commerzbank.

"Jika dukungan fiskal membuat Fed tidak lagi bersikeras memperlonggar kembali kebijakan moneter, maka ini akan menyebabkan kenaikan lebih lanjut dalam dolar," analis tersebut mengatakan.

Morgan Stanley mengubah perkiraan bearish jangka pendeknya untuk USD, dengan melihat kemungkinan perubahan dalam kebijakan fiskal AS.

"Kami mengambil posisi netral terhadap dolar karena gangguan yang jelas dalam posisi pasar dan kami menunggu sinyal beralih ke arah bullish," para pakar di Morgan Stanley mengatakan.

"Kemenangan Demokrat di Georgia pekan lalu meningkatkan kemungkinan stimulus baru. Menurut estimasi kami, kuartal ini, otoritas AS dapat mengguyurkan tambahan $1 triliun ke dalam ekonomi nasional untuk memperlancar dampak merugikan virus corona. Mengingat perubahan mendatang dalam kebijakan fiskal, kami yakin bahwa nilai tukar dolar dan yield riil obligasi AS akan mulai membentuk level terendah," tambahnya.

Dengan demikian, takdir dolar di masa depan akan sangat bergantung pada kemampuan pemerintahan AS yang baru untuk menyetujui paket bantuan berikutnya ke ekonomi nasional dan mendorong ekspektasi inflasi di negara itu.

Greenback mengambil jeda pada hari Selasa setelah pertumbuhan kuat yang terlihat sehari sebelumnya. Ini bagaimanapun membantu EUR/USD stabil. Hari ini, pasangan ini diperdagangkan dalam rentang tipis 1.2140-1.2160.

Investor memilih untuk tetap waspada, menunggu perilisan laporan makroekonomi AS, termasuk laporan mengenai indeks harga konsumen di negara itu, yang akan dirilis hari Rabu. Para analis mengharapkan inflasi tahunan AS akan melaju ke 1,3% pada bulan Desember dari 1,2% pada bulan November.

Para pelaku pasar juga terus mengikuti drama politik yang berkembang di Washington. Peluang bahwa Donald Trump akan memiliki waktu untuk mengundurkan diri di sisa masa jabatannya sebelum akhir masa kepresidenannya semakin menurun, tapi ancaman unjuk rasa baru di AS semakin meningkat.

"Setelah breakout 1.2208, EUR/USD membentuk top kecil dan support selanjutnya sekarang terletak di area 1.2122-1.2129. Pertama-tama, pasangan ini dapat rebound dari area tersebut, tapi seiring waktu, EUR/USD masih dapat melakukan breakthrough dan bergerak di 1.2059-1.2065. Pasangan ini akan mencoba membentuk base di sini," ahli strategi Credit Suisse meyakini.

"Resistance ditandai di 1.2231 dan melewati 1.2285 akan memperlemah mood bearish saat ini dan memungkinkan pasangan ini menyentuh kembali area 1.2345-1.2355, breakdown area ini akan memulihkan kembali tren bullish dasar dan memperkenalkan resistance di 1.2414, 1.2477 dan 1.2518," mereka menambahkan.

*Analisis pasar yang diposting disini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anda, namun tidak untuk memberikan instruksi untuk melakukan trading
Buka daftar artikel Buka artikel penulis ini Buka akun trading