logo

FX.co ★ EUR/USD: Permintaan untuk Euro diperkirakan akan turun minggu ini, terutama karena pertemuan ECB mendatang dan pelantikan Joe Biden pada 20 Januari.

EUR/USD: Permintaan untuk Euro diperkirakan akan turun minggu ini, terutama karena pertemuan ECB mendatang dan pelantikan Joe Biden pada 20 Januari.

Kenaikan tajam infeksi COVID-19 minggu lalu dapat memaksa banyak bank sentral untuk mempertimbangkan kembali sikap mereka terhadap kebijakan moneter. Namun, perubahan baru akan terjadi di paruh kedua tahun ini.

EUR/USD: Permintaan untuk Euro diperkirakan akan turun minggu ini, terutama karena pertemuan ECB mendatang dan pelantikan Joe Biden pada 20 Januari.

Bagaimanapun, banyak yang sudah memperkirakan bahwa ekonomi akan menyusut pada kuartal pertama ini, terutama di tengah lockdown yang sedang berlangsung. Selain itu, ada kemungkinan besar bank sentral akan mempertahankan suku bunga pada level saat ini, tanpa harus melakukan stimulasi lebih lanjut terhadap perekonomian.

Pekan lalu, Presiden ECB Christine Lagarde mengumumkan penilaian yang agak positif terhadap perekonomian Eropa. Dia mengatakan perkiraan yang diterbitkan bank tersebut pada Desember lalu, bersama dengan data saat ini, menunjukkan tingkat pertumbuhan PDB yang lebih aktif. Dia juga menyoroti penurunan ketidakpastian setelah pemilihan AS dan kesepakatan perdagangan Brexit, serta prospek ekonomi yang lebih positif di tengah dimulainya vaksinasi COVID-19 di negara tersebut.

Karena itu, banyak yang percaya bahwa ECB tidak akan memperkuat stimulus moneternya untuk keluar dari krisis. Menurut mereka, program yang sedang berjalan sudah cukup bagi perekonomian Uni Eropa.

EUR/USD: Permintaan untuk Euro diperkirakan akan turun minggu ini, terutama karena pertemuan ECB mendatang dan pelantikan Joe Biden pada 20 Januari.

Sehubungan dengan laporan ekonomi, indikator ekonomi yang agak buruk dirilis dari AS, namun posisi Dolar di pasar masih cukup tinggi, yang bertentangan dengan semua logika. Tampaknya para trader lebih fokus pada peristiwa politik dan bagaimana hal itu dapat memengaruhi perekonomian di masa depan, sehingga data negatif yang disebabkan oleh pandemi tersebut diratakan (leveled) oleh triliunan Dolar yang akan terus dipompa ke perekonomian AS.

Menurut laporan itu, penjualan ritel AS turun 0,7% pada Desember, sementara ekonom memperkirakan penurunan hanya 0,2%. Penurunan ini membuktikan dampak serius lockdown terhadap perekonomian AS.

EUR/USD: Permintaan untuk Euro diperkirakan akan turun minggu ini, terutama karena pertemuan ECB mendatang dan pelantikan Joe Biden pada 20 Januari.

Sentimen konsumen juga menurun akibat pandemi, karena banyak pelanggan menjadi kurang yakin tentang masa depan mereka. Dengan demikian, indeks yang mencerminkan tingkat kepercayaan rumah tangga turun menjadi 79,2 poin pada Januari ini, sementara analis memperkirakan penurunan hingga 80 poin. Mengingat angka tersebut masih awal dan tidak termasuk program bantuan tambahan baru Joe Biden, angka akhirnya mungkin berbeda.

Bagaimanapun, indeks kondisi ekonomi saat ini juga turun menjadi 87,7 pada Januari ini, sedangkan indeks ekspektasi ekonomi turun dari 74,6 poin menjadi 73,8 poin.

Tetapi dalam hal produksi industri, semuanya teratur. Laporan untuk Desember menunjukkan pertumbuhan jauh di atas perkiraan, yaitu meningkat 1,6% dibandingkan dengan prakiraan 0,5%.

Utilisasi kapasitas industri juga melonjak menjadi 74,5% di bulan Desember.

EUR/USD: Permintaan untuk Euro diperkirakan akan turun minggu ini, terutama karena pertemuan ECB mendatang dan pelantikan Joe Biden pada 20 Januari.

Selain itu, persediaan AS juga meningkat di bulan November, meski tergolong marginal. Menurut laporan yang diterbitkan oleh Departemen Perdagangan AS, persediaan perusahaan meningkat sejalan dengan perkiraan ekonom, jadi, pada November tahun lalu naik 0,5% dibandingkan bulan Oktober, yang saat itu mengalami pertumbuhan 0,8%. Para ekonom, sementara itu, memperkirakan angka tersebut akan naik hanya 0,5%.

Adapun perekonomian Uni Eropa, Bank Sentral Italia mengatakan akan tumbuh 3,5% tahun ini, dan kemudian naik 3,8% tahun depan. Kemudian, akan melemah hingga 2,3% pada tahun 2023.

Sehubungan dengan EUR/USD, ada kemungkinan besar bahwa penurunan akan berlanjut, setidaknya hingga Rabu, ketika Joe Biden dilantik. Kerusuhan besar diperkirakan terjadi di AS, sehingga investor tidak akan terburu-buru membeli aset berisiko dengan latar belakang ini. Selain itu, pertemuan ECB yang akan datang merupakan penghalang bagi pembeli Euro. Dalam hal ini, terobosan di bawah 1.2065 hanya akan meningkatkan tekanan pada EUR/USD, yang dapat memicu penurunan tajam menuju 1.2020 dan 1.1980. Tetapi, jika kuotasi kembali ke 1.2140, Euro mungkin naik ke 1.2220 atau 1.2280, dan kemudian ke 1.2350.

*Analisis pasar yang diposting disini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anda, namun tidak untuk memberikan instruksi untuk melakukan trading
Buka daftar artikel Buka artikel penulis ini Buka akun trading