logo

FX.co ★ Pasar menunggu pernyataan Yellen mengenai nilai tukar USD. Uni Eropa sedang mempersiapkan rencana untuk melepaskan ketergantungan terhadap AS

Pasar menunggu pernyataan Yellen mengenai nilai tukar USD. Uni Eropa sedang mempersiapkan rencana untuk melepaskan ketergantungan terhadap AS

Kemarin permintaan dolar turun sebagai langkah antisipasi pidato Janet Yellen untuk pencalonannya sebagai menteri. Banyak yang berharap bahwa Yellen akan mengambil sikap yang berbeda (terhadap dolar) dari pendahulunya Staven Mnuchin, yang menganjurkan nilai tukar yang lebih lemah.

Pasar menunggu pernyataan Yellen mengenai nilai tukar USD. Uni Eropa sedang mempersiapkan rencana untuk melepaskan ketergantungan terhadap AS

Selain itu, banyak juga pihak yang mengambil langkah antisipasi mengenai pendapat Yellen tentang paket bantuan senilai $ 1.9 triliun yang telah menimbulkan sejumlah ketidakpuasan dari pihak Republik. Ini juga termasuk kenaikan upah minimum dan peningkatan nya ke masyarakat dan cuti medis yang signifikan, serta pendanaan untuk beberapa program perlindungan sosial lainnya.

Dalam catatan lain, kemarin Eurogroup mengadakan pertemuan di mana para anggotanya mengumumkan kesiapan mereka untuk mempresentasikan rencana untuk memperkuat peran internasional euro. Dengan cara ini, UE ingin menyingkirkan dominasi dan ketergantungan konstan pada dolar AS, yang akan membantu melindungi blok Eropa dari risiko keuangan, termasuk sanksi AS. Orang yang memulai langkah ini adalah mantan Presiden Komisi Eropa, Jean-Claude Juncker, yang setelah beberapa pertemuan yang gagal dengan Donald Trump, meminta para pemimpin Uni Eropa untuk mengambil langkah-langkah tegas untuk melindungi ekonomi dan mata uang Eropa dari volatilitas, karena tidak mungkin untuk membangun dialog yang normal.

Menurut Bank Sentral Eropa, euro tetap menjadi mata uang terpopuler kedua setelah dolar. Meskipun demikian, hanya sedikit yang dapat dilakukan UE (dalam hal kebijakan atau undang-undang) untuk meningkatkan penggunaan mata uangnya secara signifikan.

Pasar menunggu pernyataan Yellen mengenai nilai tukar USD. Uni Eropa sedang mempersiapkan rencana untuk melepaskan ketergantungan terhadap AS

Berkaitan dengan laporan ekonomi, Jerman juga mempublikasikan data yang lebih lemah dari perkiraan jika angka pandemi COVID-19 di negara tersebut tidak juga segera menurun. Selain itu, Kanselir Angela Merkel mengumumkan pembatasan wilayah yang lebih ketat pada minggu lalu dikarenakan angka kematian yang secara keseluruhan telah melonjak lebih dari 1,500. Merkel juga bermaksud untuk bertemu dengan para pemimpin regional untuk membahas langkah-langkah tambahan di tengah kekhawatiran bahwa jenis baru virus Corona (yang telah tercatat di UE) dapat menyebabkan infeksi yang tidak terkendali. Pembatasan wilayah baru juga mungkin termasuk pada jam malam, penutupan total sekolah dan pembatalan transportasi umum. Masalah ini akan dibahas pada pertemuan tanggal 20 Januari nanti. Sampai diadakannya pertemuan tersebut, mata uang Eropa jelas masih akan tertekan terhadap dolar AS.

Dalam hal pemulihan ekonomi, Bundesbank mengatakan perlambatan diamati telah terjadi selama gelombang pandemi kedua. Pada saat itu, pemerintah Jerman terpaksa melakukan lockdown parsial, namun untungnya, hal itu tidak menyebabkan resesi yang serius, dan aktifitas ekonomi terus pulih. Pertumbuhan yang lebih aktif di sektor industri, konstruksi, dan perdagangan ritel, yang telah diamati hingga November tahun lalu, memungkinkan untuk mengkompensasi kerugian yang ditimbulkan oleh lockdown. Namun, jika langkah-langkah ini bertahan lebih lama dari yang diperkirakan banyak orang, maka tidaklah mungkin untuk keluar dari resesi dengan cepat.

Menurut data terakhir, PDB Jerman turun sebesar 5% pada 2020. Di saat yang sama, tingkat inflasi akan kembali ke wilayah positif hanya pada bulan Januari tahun ini, terutama karena penerapan standar baru untuk emisi CO2, juga seperti setelah berakhirnya periode pengurangan tarif PPN.

Pasar menunggu pernyataan Yellen mengenai nilai tukar USD. Uni Eropa sedang mempersiapkan rencana untuk melepaskan ketergantungan terhadap AS

Sementara itu, Italia telah mencatat penurunan harga konsumen untuk bulan Desember sekitar 0.2% year on year. Tetapi tidak termasuk energi dan makanan, inflasi inti meningkat menjadi 0.6%.

Sedangkan untuk EUR/USD, dinamika tidak banyak berubah di pasar. Ada kemungkinan besar bahwa tekanan pada euro akan tetap ada, setidaknya hingga Rabu, ketika Joe Biden dilantik. Kerusuhan besar diperkirakan akan terjadi di AS, sehingga para investor tidak akan terburu-buru membeli aset beresiko. Selain itu, pertemuan ECB yang akan datang menjadi jera bagi para pembeli euro. Dalam hal ini, hanya terobosan dibawah 1.2065 yang dapat memicu penurunan menuju 1.2020 dan 1.1980. Tetapi jika kutipan kembali ke 1.2140, EUR/USD mungkin akan naik menuju 1.2220 dan 1.2280, lalu kemudian naik ke 1.2350.

Poundsterling

Permintaan pound meningkat tajam pada hari Senin, namun bagaimanapun, tidak akan mungkin secara serius mempengaruhi tren sideways yang telah berlanjut sejak awal tahun ini.

Selain itu, laporan yang diterbitkan menunjukkan bahwa harga rumah di Inggris turun 0.9% pada Januari ini, setelah turun 0.6% di bulan Desember. Secara tahunan, harga turun 3.3% bulan ini, setelah turun 6.6% bulan lalu.

Oleh karena itu, seperti yang ditunjukkan pada grafik, GBP/USD tetap diperdagangkan dalam saluran sideways. Khususnya di 1.3480-1.3701. Terobosan di atas 1.3611 akan menyebabkan lompatan menuju 1.3660 dan 1.3705. Namun bila kutipan bergerak di bawah 1.3570, maka pound dapat turun ke 1.3480 dan 1.3370.

*Analisis pasar yang diposting disini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anda, namun tidak untuk memberikan instruksi untuk melakukan trading
Buka daftar artikel Buka artikel penulis ini Buka akun trading