logo

FX.co ★ Tiga alasan untuk membeli poundsterling

Tiga alasan untuk membeli poundsterling

Baik zona Eropa dan Inggris kemungkinan besar akan menghadapi resesi ganda di kuartal pertama 2021. Namun demikian, poundsterling sedang tumbuh, tidak seperti euro. Bahkan dalam kaitannya dengan dolar AS yang sedang ditopang oleh perekonomian, tidak diragukan lagi poin pound akan pulih pada tahun 2021. Alasannya terletak pada kecepatan proses vaksinasi. Sementara benua Eropa masih memperdebatkan apakah mereka akan memvaksin masyarakat yang berusia di atas 60 tahun, sedangkan di Inggris, jumlah stok vaksin terus meningkat.

Boris Johnson telah membuat kesalahan dengan tidak mewaspadai pandemi virus corona selama awal terjadinya penyebaran COVID-19 di Eropa, dimana Johnson bertanggung jawab atas kehidupan lebih dari 100.000 warga Inggris. Keinginan perdana menteri ini untuk menebus kesalahannya mendorong dilaksanakannya vaksinasi agresif di Inggris. Pada akhir Januari, 9.5 juta orang atau sekitar 14.2% dari populasi masyarakat telah menerima vaksinasi. Pemerintah terus berencana untuk meningkatkan angka tersebut menjadi 15 juta pada 15 Februari. Mengingat pada 30 Januari lalu 600.000 orang telah divaksinasi dalam satu hari (yang merupakan sebuah rekor baru), maka kita berharap target yang dibuat untuk pertengahan February itu dapat tercapai.

Tidak seperti situasi di Inggris, negara-negara di benua Eropa, termasuk Jerman, cukup menarik perhatian dengan argumentasi apakah perlu memvaksinasi masyarakat yang berusia di atas 60 tahun. Juga permasalahan pasokan mengarah pada fakta bahwa bahkan di Denmark, yang merupakan pemimpin dalam jumlah dosis per kapita, angka vaksinasi tidak mencapai 4.5%. Herd immunity yang lebih lambat telah dikembangkan, semakin rendah kemungkinan untuk mencabut lockdown dan pertumbuhan PDB yang cepat. Tidak mengherankan bahwa EUR/GDP tergelincir ke level terendah dalam 8 bulan.

Pound tentu saja memiliki cukup banyak masalah. Seiring dengan resesi dan pembicaraan mengenai suku bunga negatif Bank of England, kemungkinan referendum kemerdekaan Skotlandia sedang berada di ujung tanduk. Boris Johnson bahkan terpaksa melakukan perjalanan ke utara dan menjelaskan kepada para lawan politiknya bahwa peristiwa seperti pemungutan suara 7 tahun yang lalu terjadi hanya sekali dalam satu generasi. Dan hanya Inggris, Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara yang dapat mengalahkan pandemi.

Sedangkan untuk Bank of England, hanya 1 dari 14 ahli Bloomberg yang memperkirakan akan menurunkan tingkat repo di bawah nol. Bahkan jika situasi ekonomi di Inggris terus memburuk. Dari rapat bank sentral yang akan diadakan 4 Februari, diperkirakan akan terjadi penurunan prakiraan PDB untuk tahun 2021 dan peningkatan proporsionalnya untuk tahun 2022.

Dinamika PDB Inggris

Tiga alasan untuk membeli poundsterling

Menurut pendapat saya, pound dengan keras kepala menutup mata terhadap hal-hal negatif dan menumbuhkan ekspektasi. Para investor sangat mengharapkan Inggris menjadi salah satu yang pertama dalam mengalahkan pandemi, setidaknya di Eropa. Ini akan memungkinkan perekonomian membuka pintu bagi sektor rumah tangga, yang pemasukan dari sektor tersebut diperkirakan sebesar £150 miliar. Selain itu, sektor pariwisata domestik dan niat pemerintah untuk membelanjakan £ 280 miliar lainnya untuk pemulihan ekonomi setelah COVID-19 dapat memberikan dukungan untuk GBP/USD, sebagaimana dibuktikan oleh Reuters Insider.

Secara teknis, tidak ada alasan untuk meragukan kekuatan tren naik GBP/USD. Pasangan ini dengan percaya diri menuju ke target 161.8% dengan mengikuti pola AB=CD, yang sesuai dengan level 1.4. Strategi membeli pound dengan pengurangan kuotasi, yang diumumkan pada awal Januari telah bekerja dengan baik. Jadi, apakah pound pantas untuk menyerah?

Grafik harian GBP/USD

Tiga alasan untuk membeli poundsterling

*Analisis pasar yang diposting disini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anda, namun tidak untuk memberikan instruksi untuk melakukan trading
Buka daftar artikel Buka artikel penulis ini Buka akun trading