logo

FX.co ★ Harga minyak turun karena lockdown diberlakukan di Eropa yang memadamkan harapan pemulihan.

Harga minyak turun karena lockdown diberlakukan di Eropa yang memadamkan harapan pemulihan.

Harga minyak turun karena lockdown diberlakukan di Eropa yang memadamkan harapan pemulihan.

Pada hari Senin 22 Maret, harga minyak turun secara signifikan. Para analis memperkirakan bahwa tindakan karantina untuk mencegah penyebaran virus COVID jenis baru akan sangat memperlambat pemulihan permintaan bahan bakar. Jadi, harga minyak mentah Brent turun sebanyak 1.1% pada hari ini. Pada saat penulisan artikel ini, patokannya turun sebesar 0.29% ke level $64.32 per barel. Kontrak berjangka WTI untuk April turun 0.24% menjadi $61.25 per barel. Pekan lalu, kontrak berjangka Brent dan WTI merosot lebih dari 6%.

Harga minyak turun karena lockdown diberlakukan di Eropa yang memadamkan harapan pemulihan.

Penurunan pasar minyak sebagian besar disebabkan oleh keputusan pemerintah Jerman untuk memperpanjang lockdown untuk dapat menahan penyebaran virus Covid-19. Lockdown itu sendiri diperkirakan akan tetap berlaku hingga tanggal 18 April. Namun, menurut draf pertama RUU yang akan diberlakukan, lockdown dapat diperpanjang hingga lima bulan. RUU itu juga menyebutkan kemungkinan diberlakukannya jam malam untuk daerah-daerah tertentu dimana ditemukannya jumlah kasus yang cukup tinggi.

Situasi ini juga diperparah oleh kondisi kegagalan pelucuran vaksinasi yang cukup berat di Uni Eropa. Selain penundaan pengiriman vaksin ke zona Eropa, sejumlah besar masyarakat Eropa tidak lagi percaya bahwa vaksin AstraZeneca aman dan efektif. Vaksin tersebut menjadi terkenal karena laporan bahwa dapat menyebabkan pendarahan abnormal dan pembekuan darah di otak pada pasien yang telah menerima vaksin. Upaya para ahli dari otoritas pengawas UE untuk meyakinkan penduduk bahwa manfaat vaksin lebih besar daripada risiko, sepertinya gagal total. Semakin banyak orang di Spanyol, Jerman, Prancis, dan Italia yang menganggap vaksin AstraZeneca tidak aman dan mereka tidak ingin divaksin menggunakan merek tersebut. Namun, analog dari vaksin ini, Pfizer dan Moderna, sangat populer, dan oleh karena merek-merek tersebut masih tetap dijual di antara negara-negara Eropa.

Dari berita di atas, permintaan minyak yang lemah mungkin akan terus memburuk. Banyak ahli yang memperkirakan bahwa akan ada pemulihan di pasar minyak. Namun, minyak sendiri perlu naik jauh lebih tinggi untuk dapat mencapai level sebelumnya. Permintaan minyak tetap tinggi hanya berkat penurunan kapasitas produksi, yang didukung oleh OPEC dan sekutunya.

Sementara itu, data yang dipublikasikan Jumat pekan lalu oleh Baker Hughes, sebuah perusahaan minyak AS, menunjukkan adanya peningkatan jumlah rig minyak yang beroperasi di Amerika Serikat pada pekan lalu. Jumlah rig pengeboran untuk produksi minyak dan gas sendiri naik sebanyak 9, menjadi 411.

*Analisis pasar yang diposting disini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anda, namun tidak untuk memberikan instruksi untuk melakukan trading
Buka daftar artikel Buka artikel penulis ini Buka akun trading