logo

FX.co ★ Harga Emas Turun Setelah Pertumbuhan Yang Terjadi Baru-Baru Ini.

Harga Emas Turun Setelah Pertumbuhan Yang Terjadi Baru-Baru Ini.

Harga Emas Turun Setelah Pertumbuhan Yang Terjadi Baru-Baru Ini.

Emas sedang melalui masa-masa sulit, dan kehilangan sebagian keuntungannya. Namun para ahli mencatat prospek emas yang menginspirasi yang akan terjadi dalam waktu dekat.

Pada penutupan perdagangan hari Rabu 7 April, harga emas berjangka turun tajam. Para analis pasar logam mulia telah mencatatkan penurunan emas selama empat sesi terakhir. Namun demikian, beberapa ahli yakin bahwa harga logam ini akan pulih ditengah prospek ekonomi AS yang relatif positif dan dinamika obligasi Treasury yang berfluktuasi.

Hasil publikasi risalah rapat The Fed pada bulan Maret yang telah ditunggu-tunggu pasar kemarin, ternyata tidak berdampak signifikan terhadap emas. Harga logam mulia ini turun tipis, lalu naik lagi. Pada 8 April, emas diperdagangkan di kisaran $1741.83-$1742.23 per 1 ounce. Logam mulia berjangka Juni turun 0.1% menjadi $ 1,741.60 per ounce.


Harga Emas Turun Setelah Pertumbuhan Yang Terjadi Baru-Baru Ini.

Meskipun terjadi penurunan saat ini, kondisi di awal pekan cukup positif untuk emas. Harganya terus naik, dimulai dari melemahnya dolar AS dalam jangka panjang. Tetapi setelah publikasi risalah Fed, dolar AS mengalami pertumbuhan jangka pendek di tengah kemungkinan pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat. Setelah pertemuan tersebut, regulator mempertahankan volume program pembelian aset pada harga $ 120 miliar per bulan, dan kisaran target suku bunga federal fund tetap pada level yang sama yaitu 0.0%-0.25%.

Perlu dicatat bahwa logam mulia turun menjadi $ 1,678 per ounce pada minggu lalu mengingat penguatan jangka pendek dari dolar, dan kemudian kembali ke kisaran saat ini. Jadi faktor fundamental tetap negatif untuk emas. Ini termasuk penguatan USD, kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah dan data ekonomi positif di AS. Saat ini, penurunan minat pada emas bermain melawannya, tetapi para ahli memperkirakan adanya pemulihan lebih lanjut dari pasar logam kuning setelah berakhirnya situasi lockdown pandemi COVID-19.

Berdasarkan perhitungan analis Bank HSBC, biaya tahunan rata-rata emas adalah sebesar $ 1,830 per ounce tahun ini, dan kemudian $ 1,800 per ounce pada tahun berikutnya. Para ahli menganggap arus keluar investor dari dana investasi "emas" dan "perak" menjadi faktor yang mengkhawatirkan. Namun, para ahli Wells Fargo optimis dan memprediksi harga emas akan naik menjadi $ 2,200 per ounce pada tahun 2021. Di saat yang sama, bank tidak mengecualikan rally emas di paruh kedua tahun ini.

Menurut para analis Wells Fargo, saat ini adalah waktu terbaik untuk membeli logam mulia setelah koreksi selama berbulan-bulan. Kenaikan inflasi AS dan berlanjutnya tingkat rendah Fed hingga awal 2023 mendukung untuk dilakukannya pembelian emas.

Harga logam kuning ini sendiri sangat didukung oleh kelangkaannya di pasar global. Harga emas yang tinggi diperkirakan akan didorong dalam waktu dekat oleh penurunan pasokan global, serta suku bunga rendah dan pencetakan uang secara besar-besaran oleh bank sentral. Wells Fargo percaya bahwa logam ini sedang memulai siklus super baru di pasar komoditas. Hal ini difasilitasi oleh pertumbuhan harga logam mulia lebih dari 40% selama tiga tahun terakhir. Sebagai kesimpulan, para ahli Wells Fargo memperkirakan emas akan melanjutkan tran kenaikannya pada 2021 ini.

*Analisis pasar yang diposting disini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anda, namun tidak untuk memberikan instruksi untuk melakukan trading
Buka daftar artikel Buka artikel penulis ini Buka akun trading