logo

FX.co ★ Harga Emas Naik Tajam Setelah Dirilisnya Data Statistik Inflasi AS

Harga Emas Naik Tajam Setelah Dirilisnya Data Statistik Inflasi AS

Harga Emas Naik Tajam Setelah Dirilisnya Data Statistik Inflasi AS

Laporan harga konsumen menunjukkan bahwa pada bulan lalu, inflasi tahunan di Amerika Serikat tetap pada level Juni, ketika rekor 13 tahun dipecahkan. Indikator tersebut meningkat 5,4% pada Juli dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Dapat kita ingat bahwa para ekonom telah memperkirakan inflasi akan melambat menjadi 5,3% tahun-ke-tahun dan menjadi 0,5% bulan-ke-bulan. Indikator terbaru bertepatan dengan perkiraan: indeks harga konsumen naik 0,5% secara bulanan di bulan Juli, tetapi turun dari 0,9% di bulan Juni.

Terlepas dari kenyataan bahwa tingkat inflasi melambat pada bulan lalu, para analis melihat adanya tanda-tanda bahwa pertumbuhan harga konsumen yang telah mencapai puncak. Hal ini ditunjukkan dengan terganggunya rantai pasok akibat pandemi, yang secara harafiah "menembus perekonomian".

Fakta bahwa inflasi tetap pada level tertinggi 13 tahun secara tahunan, memiliki dampak negatif pada nilai tukar dolar. Setelah dirilisnya statistik, indeks mata uang AS yang mencerminkan posisinya dalam kaitannya dengan enam pesaing utama terlihat turun. Dari hasil yang didapat pada hari Rabu, menyebabkan merosotnya dolar sebesar 0,3%.

Indikator penting lainnya yang mempengaruhi harga emas juga mengalami penurunan kemarin. Hasil pada obligasi Treasury 10-tahun turun menjadi 1,32% dari 1,34% pada hari Selasa.

Dalam situasi yang menguntungkan ini, emas yang secara tradisional dianggap oleh investor sebagai alat pelindung terhadap inflasi, melonjak tajam. Kutipan melonjak ke level $1.753.30. Sehingga, selisih dari sesi sebelumnya adalah $21,60, atau 1,2%.

Menurut sumber FactSet, kenaikan emas kemarin adalah pertumbuhan harian aset paling tajam dalam 2 minggu. Bahkan komentar hawkish dari regulator Amerika, yang dibuat pada hari Rabu, tidak dapat mencegah kenaikannya.

Dengan demikian, presiden Federal Reserve Bank of Dallas, Robert Kaplan, mengatakan bahwa dia akan mendesak rekan-rekannya di Bank Sentral mengumumkan rencana untuk mengurangi pembelian obligasi pada pertemuan mereka berikutnya yang direncanakan akhir September nanti.

Presiden Federal Reserve Bank of Kansas City, Esther George, juga sependapat dengan Kaplan. Kemarin, George mencatat bahwa sudah waktunya untuk menyelesaikan program pembelian obligasi Bank Sentral.

Sementara itu, baik Kaplan maupun George saat ini tidak memiliki hak suara sebagai anggota Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), tidak seperti Charles Evans dari Fed Chicago. Pada Rabu malam, dia menyatakan pendapat sebaliknya, merekomendasikan untuk tidak terburu-buru menaikkan suku bunga dan "menunggu sedikit lebih lama."

Pada Kamis pagi, logam mulia utama ini masih terinspirasi oleh peristiwa yang terjadi kemarin, tetapi pada saat yang sama tumbuh secara simbolis dengan latar belakang dolar yang stabil. Pada saat persiapan materi, aset ini diperdagangkan pada $1.753,75, naik hanya $0,45, atau 0,03%.


Harga Emas Naik Tajam Setelah Dirilisnya Data Statistik Inflasi AS

Berbeda dengan aset kuning, perak sendiri semakin murah selama perdagangan hari ini. Di pagi hari, aset abu-abu tersebut merosot sebesar 0,06% menjadi $23.473, sementara itu mengakhiri sesi kemarin dengan sedikit peningkatan 0,4%.

Semua logam populer menunjukkan dinamika positif pada 11 Agustus, kecuali paladium, yang terpantau turun 0,6% menjadi $2.632,80. Jadi, tembaga naik 0,3%, menjadi $4,3675. Platinum naik 2,9% dan diperdagangkan pada penutupan di $1.015,60.

*Analisis pasar yang diposting disini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anda, namun tidak untuk memberikan instruksi untuk melakukan trading
Buka daftar artikel Buka artikel penulis ini Buka akun trading