logo

FX.co ★ Mengapa harga emas turun begitu banyak? Dan apa yang akan terjadi pada logam itu selanjutnya?

Mengapa harga emas turun begitu banyak? Dan apa yang akan terjadi pada logam itu selanjutnya?

Mengapa harga emas turun begitu banyak? Dan apa yang akan terjadi pada logam itu selanjutnya?

Kemarin, emas benar-benar menghapus profit hari Jumat sebesar 1,2%, tergelincir di bawah level kunci $1.800, dan menunjukkan penurunan terkuat hampir dalam 1 bulan. Apakah alasannya?

Pada akhir pekan lalu, pendakian emas akhirnya menaklukkan puncak lain yang penting secara psikologis. Berkat statistik yang lemah dari pasar tenaga kerja AS dan penurunan dolar ke level terendah 2 bulan, harga emas melambung ke atas $1.830. Namun, aset itu tidak bertahan di puncak untuk waktu yang lama.

Setelah kembalinya trader Amerika dan Kanada dari akhir pekan panjang libur Hari Buruh, situasi pada perdagangan hari Selasa di pasar berubah drastis. Mata uang hijau itu mulai pulih setelah kenaikan terjal hari Jumat.

Selama perdagangan kemarin, indeks greenback berhasil menguat 0,5% terhadap lawan-lawan utamanya. Indikator itu mencapai 92,48 poin.

Pada waktu yang sama, imbal hasil obligasi 10 tahun AS juga naik. Pada akhir pekan lalu, indikator itu berhenti di 1,322%, sementara pada hari Selasa, melonjak ke 1,369%.

Oleh karena itu, permintaan untuk emas sebagai aset safe-haven menurun, dan mempengaruhi harganya. Kemarin, kuotasi menunjukkan penurunan terkuat dalam satu bulan dan mencapai level terendah hampir dalam dua pekan.

Pada penutupan New York Stock Exchange COMEX, logam mulai ini diperdagangkan di $1.798,50. Dibandingkan dengan Jumat lalu, indeks kehilangan $35,20 atau 1,9% dari nilainya.

Setelah penurunan tajam kemarin, emas mencoba untuk bergerak naik pagi ini sebagai bagian dari koreksi. Sehingga, pada waktu persiapannya, emas menunjukkan kenaikan simbolis, setelah harganya naik hanya 0,02% atau 45 sen.

Sementara itu, para analis menekankan bahwa pada tahap ini, emas tidak memiliki pemicu positif yang kuat. Tentu saja, nilai aset kuning itu masih didukung oleh risiko virus corona, tapi ini tidak cukup untuk memastikan dimanika positif yang stabil.

Dolar tetap menjadi faktor pembentukan harga utnuk emas. Arah dolar akan menentukan mood pada pasar logam mulia dalam waktu dekat. Jika mata uang Amerika turun - harga emas akan naik dan sebaliknya.

Pada gilirannya, rute mata uang hijau lebih lanjut bergantung pada retorika Federal Reserve AS. Masih ada ketidakpastian mengenai kebijakan regulator itu di masa mendatang. Itu dikarenakan oleh pemulihan ekonomi Amerika yang tidak merata setelah pandemi virus corona.

Investor berharap bahwa perilisan "Beige Book" hari ini dari Federal Reserve AS akan memberikan pencerahan pada situasi ekonomi saat ini di negara itu. Jika laporan keuangan menunjukkan perlambatan dalam laju pemulihan, dolar akan kembali melemah, dan emas akan bergerak naik.

Sedangkan untuk perkiraan dalam jangka yang lebih panjang, mereka masih negatif untuk logam kuning itu. Para analis lembaga pemeringkat internasional Fitch Solutions percaya bahwa emas akan diperdagangkan terutama sideways dalam beberapa bulan mendatang dan harga akan turun ke $1.780 pada akhir tahun.

Menurut para pakar, penurunan dalam kuotasi akan dipicu oleh beberapa faktor. Di antara faktor-faktor utama adalah melemahnya tekanan inflasi, penurunan laju pembelian aset, normalisasi suku bunga Federal Reserve AS, serta kenaikan imbal hasil obligasi AS.

Jika semua skenario tersebut diterapkan, harga aset ini berisiko jatuh ke $1.700 pada awal tahun depan, catat pakar Fitch Solutions.

*Analisis pasar yang diposting disini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anda, namun tidak untuk memberikan instruksi untuk melakukan trading
Buka daftar artikel Buka artikel penulis ini Buka akun trading