logo

FX.co ★ Magnum Real Estate Mulai Menerima Pembayaran Dengan Menggunakan Bitcoin

Magnum Real Estate Mulai Menerima Pembayaran Dengan Menggunakan Bitcoin

Magnum Real Estate Mulai Menerima Pembayaran Dengan Menggunakan Bitcoin

Para pembeli potensial, yang termasuk diantaranya para pembeli Hong Kong atau China daratan, sekarang sudah dapat membeli real estat dengan Bitcoin.

Magnum Real Estate mengatakan bahwa mereka akan menerima bitcoin sebagai pembayaran ke tiga toko ground-level senilai US$29 juta di sebuah proyek perumahan mewah di Manhattan. Ini merupakan langkah komersial lain di New York City untuk menerima mata uang digital yang menjanjikan namun mudah berubah.

Toko-toko di 385 First Avenue, juga dikenal sebagai CODA, memiliki luas lebih dari 9.000 kaki persegi dan saat ini disewakan kepada M&T Bank, Mighty Pita Restaurant dan ProHEALTH Urgent Care Clinic. Menurut pihak pengembang, pembeli akan diuntungkan karena aset tersebut sudah selesai dibangun dan sudah menghasilkan pendapatan.

"Kami adalah pelopor dalam transaksi bitcoin dan melihat jalur di mana lebih banyak transaksi dapat dilakukan dengan menggunakan blockchain," ungkap Ben Shaoul, seorang Managing Partner Magnum.

Langkah ini menjadikan CODA sebagai aset penghasil pendapatan utama pertama yang ditawarkan kepada pendukung Bitcoin. Dengan demikian, Shaul mengatakan bahwa setiap penjualan kembali ruang ritel di masa depan dapat dilakukan dalam mata uang asing, yang hal ini tergantung pada preferensi pembeli.

Perusahaan juga menjual semua apartemen di atas ruang ritel, beberapa di antaranya juga dibayar dalam mata uang kripto.

Jadi, dengan perkiraan $ 29 juta, properti itu bernilai sekitar 641 bitcoin dengan nilai tukar saat ini.

"Saya mengharapkan sekitar dua atau tiga transaksi tambahan dalam bitcoin tahun ini untuk Magnum," lanjut Shaoul, mencatat minat pada rumah mewah seperti penthouse di Miami, kondominium di New York dan rumah mewah di Beverly Hills.

Dan menurut Sonny Singh, seorang chief commercial officer BitPay, para pembeli potensial datang dari segala penjuru, termasuk Hong Kong atau China daratan, dapat membeli real estat. "Keindahan crypto adalah bahwa mata uang ini adalah aset digital global," katanya. "Pembeli cukup memindai kode QR untuk membayar."

Untuk membuatnya lebih jelas, pelanggan dapat melakukan pembelian dalam cryptocurrency, dan BitPay memverifikasi dana dan menerima cryptocurrency atas nama Magnum. Dolar disetorkan ke rekening bank Magnum pada hari kerja berikutnya yang akan dikurangi dengan biaya sebesar 1%. Tetapi karena harganya ditetapkan dalam dolar AS, pembeli akan membayar cryptocurrency dengan kurs spot pada saat pembelian, kata Singh.

"Investasi ini dapat menarik pembeli Hong Kong atau China daratan yang memegang sejumlah besar bitcoin dan menginginkan stabilitas dan arus kas dari properti ritel sewaan jangka panjang di New York," kata Georg Chmiel, salah satu pendiri dan CEO Juwai IQI. "Tidak seperti crypto, real estat tidak bisa bernilai nol. Tahun ini saja, satu bitcoin bernilai lebih dari US$60.000 dan kurang dari US$30.000 [pada waktu yang berbeda]. Angka tersebut mencatat penurunan lebih dari 50 persen," tambahnya.

Di sisi lain, James Pratt, direktur James Pratt Auctions, yang menyelenggarakan lelang real estat cryptocurrency online pertama di dunia di Australia pada April 2019, mengatakan: "Dengan bitcoin, transaksi dapat dikerjakan dengan cepat, dan Anda tidak kehilangan pertukaran atau membayar biaya tambahan. Namun, jika Anda membatasi diri hanya pada bitcoin atau cryptocurrency, Anda mungkin akan kehilangan beberapa pembeli tunai yang belum mengetahui cryptocurrency. Persentase transaksi dengan cryptocurrency masih sangat rendah di negara-negara seperti Australia dan AS dibandingkan dengan metode arus utama - di bawah 10 persen dari semua transaksi selama 12 bulan terakhir".

Namun demikian, Pratt mengharapkan peningkatan besar dalam pengguna crypto, sekitar 5-10% selama tiga tahun ke depan. Tetapi hal itu akan tergantung pada tingkat pertumbuhannya dan dampak dari pandemi yang memaksa orang untuk "meneliti cara-cara baru dalam berbisnis".

Akan tetapi, kurangnya regulasi yang memadai merupakan suatu permasalahan pada Bitcoin dan transaksi mata uang kripto lainnya, kata Ken Lo, salah satu pendiri dan kepala strategi HKbitEX. Dia juga mengatakan bahwa penyelesaian pembayaran menggunakan cryptocurrency tetap menjadi tantangan karena masalah pencucian uang, opsi dompet aman yang tidak memadai, dan kurangnya kesadaran investor.

Meski begitu, Lo mengatakan teknologi blockchain memberikan keamanan yang lebih baik dan cara yang lebih mudah untuk melacak semua catatan transaksi, yang dapat meningkatkan kepercayaan investor. Selain itu, kerangka hukum dan pajak global untuk cryptocurrency kini berkembang untuk mengatasi perkembangan baru.

Dan dengan meningkatnya minat pada cryptocurrency di seluruh dunia, peningkatan regulasi, dan adopsi yang lebih luas, Chmiel mengatakan masuk akal untuk mengasumsikan bahwa transaksi hanya cryptocurrency dapat menjadi arus utama, meskipun tidak cukup umum, pada tahun 2025.

*Analisis pasar yang diposting disini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anda, namun tidak untuk memberikan instruksi untuk melakukan trading
Buka daftar artikel Buka artikel penulis ini Buka akun trading