logo

FX.co ★ Crypto akan tumbuh sebagai alat simpan nilai seperti emas

Crypto akan tumbuh sebagai alat simpan nilai seperti emas

Menurut kepala bank terbesar Singapura, minat dalam token sebagai cara untuk menyimpan uang dalam lingkungan ekonomi yang tidak stabil akan terus tumbuh di samping emas. Pernyataannya dikonfirmasi oleh Argentina, yang penggunaan cryptocurrency-nya terus meningkat karena permasalahan ekonomi.

Crypto akan tumbuh sebagai alat simpan nilai seperti emas

Piyush Gupta, direktur eksekutif DBS Holdings Group Ltd, merilis laporan tahunan bank pada hari Rabu, ia memberikan pendapatnya mengenai pembayaran blockchain. Secara khusus, ia menegaskan adanya pertumbuhan tren ketertarikan terhadap bitcoin dan token-token lainnya sebagai aset safe haven.

Bagaimanapun, ia percaya bahwa cryptocurrency tidak akan mengambil alih peran uang fiat.

"Regulator dan politisi akan merasa enggan untuk menyerahkan kendali pada kebijakan moneter dan instrumen manajemen ekonomi, dan oleh karena itu akan berhati-hati untuk membiarkan uang pribadi tumbuh. Setelah mengatakan ini, saya berpikir bahwa uang pribadi (crypto) akan terus tumbuh sebagai alat penyimpan nilai yang penting, sama seperti emas di masa kini," Gupta menambahkan.

Mudah untuk dipahami, karena hari ini hanya negara yang memonopoli dalam area penerbitan dan pengendalian perputaran instrumen pembayaran. Dan negara tidak akan menyerahkan perannya begitu mudah.

Sebagai tambahan, operasi ilegal terlalu sering meraih keuntungan dari sirkulasi cryptocurrency yang tidak diawasi.

Selain itu, Gupta mengatakan mata uang digital bank sentral (CBDC) akan menjadi semakin umum dan ada kebutuhan untuk tetap dekat dengan perkembangan ini. Karena 85% bank-bank senrtal di dunia saat ini tengah mempelajari atau sudah mulai mengujicobanya, dimana arah perjalannya tampak jelas. DBS ikut serta dalam sandbox industri dan bereksperimen dengan mata uang digital bank sentral bekerja sama dengan Otoritas Moneter Singapura )MAS), Gupta menambahkan.

Pernyataan direktur eksekutif salah satu bank terbesar Singapura itu semakin penting mengingat situasi makroekonomi.

Contoh besar bagaimana rakyat mulai lari ke segmen uang digital adalah Argentina: instabilitas negara itu mendorong salah satu ledakan uang digital terbesar di dunia.

Stadion olahraga, bus dan papan iklan di jalan tol seluruh Argentina dipenuhi dengan iklan untuk bursa-bursa cryptocurrency, dengan memanfaatkan minimnya regulasi mengenai pengiklanan cryptocurrency seperti di Inggris.

Pembawa acara di TV dan radio membahas mengenai opsi investasi dalam koin digital, dan bursa crypto saat ini menjadi salah satu sponsor piala sepak bola terbesar negara.

Semakin banyak pekerja mendapatkan gaji dalam cryptocurrency untuk menghindari pengawasan bursa dan untuk melindungi mereka dan pergerakan mata uang dan 50% inflasi.

Menurut Deel, perusahaan akunting penggajian yang beroperasi di 150 negara, Argentina memiliki proporsi karyawan yang lebih tinggi yang dibayarkan dalam cryptocurrency dibandingkan dengan negara lain di dunia.

Penggerak tren ini adalah hukum setempat yang mengizinkan perusahaan untuk membayara 20% remunerasi dalam bentuk barang. Inilah yang dimanfaatkan bisnis, menginterpretasikan konsep "dalam bentuk barang" dengan bebas.

Ini menjadi keuntungan besar bagi karyawan karena pengawasan uang Argentina.

Jika perusahaan membayarkan $1.000 melalui sistem perbankan, karyawan akan menerima sekitar 109.000, pada nilai tukar resmi. Namun, jika pekerja itu dibayarkan dengan cyrptocurrency, itu dapat diubah pada nilai tukar sekitar 200.000 peso - 83% lebih besar.

Tentu saja, nilai tukar yang menguntungkan ini membuat perusahaan-perusahaan beralih ke metode pembayaran ini, sekaligus menghindari pajak, setidaknya di beberapa kasus.

Sebagian perusahaan juga melanggar peraturan dengan melebihi batas 20% upah dalam bentuk barang, menurut Andres Ondarra, manager Bitso, bursa cryptocurrency dengan 4 juta pengguna di kawasan itu.

"Crypto mempermanis upah lokal,' Matias Dajcz, Global VP OTC di Ripio, perusahaan Amerika Latin yang menawarkan layanan ke perusahaan-perusahaan yang membayarkan gaji dalam cryptocurrency, mengatakan.

Secara khusus, perusahaan-perusahaan teknologi membayar sebagian upah mereka dalam apa yang disebut stable coin, yang dipatok terhadap dolar, serta dalam cryptocurrency lainnya seperti Bitcoin dan Ethereum. Harga koin-koin serupa meluncur turun dalam beberapa bulan terakhir, dengan Bitcoin turun sekitar 40% dari puncak Novembernya, yang menghasilkan kerugian besar pada warga Argentina yang menyimpan mereka dan bukannya mengkonversinya ke dalam mata uang peso.

Jumlah perusahaan yang membayarkan gaji dalam mata uang digital telah melambung hingga 340% selama 12 bulan terakhir, menurut Buenbit, bursa crypto Argentina dengan 600.000 pengguna.

Bank sentral Argentina tidak senang dengan tren ini. Meskipun bank belum mengambil tindakan yang jelas, namun bank telah memperingatkan warga Argentina bahwa simpanan mereka dalam cryptocurrency rentan terhadap serangan siber dan tidak diproteksi oleh asuransi deposit.

Sebagai bagian dari perjanjian yang ditandatangani oleh IMF bulan ini, Argentina mengambil langkah untuk "menurunkan penggunaan cryptocurrency dengan pandangan untuk mencegah pencucian uang, informalitas dan disintermediasi." Namun, belum ada instrumen fungsional untuk ini.

Cryptocurrency juga lebih mudah untuk dikonversi ke dalam aset-aset dalam wilayah luar negeri yang lebih aman, sementara pekerja juga dapat menerima uang mereka lebih cepat, dan bukannya harus menunggu berhari-hari untuk proses transfer menjadi jelas.

Usaha kecil dan menengah tengah menggerakkan pengadopsian mata uang digital, German Gimenez, pendiri Komuny, sebuah startup pendidikan dengan karyawan kurang dari 50 orang di provinsi Mendoza, mengatakan perusahaannya membayarkan mayoritas staf dalam cryptocurrency.

"Kami mencari kemandirian ekonomi di setiap orang," Gimenez yang mengatakan perusahaan menerima tanggapan baik dari karyawan, mengumumkan.

BitPay, perusahaan yang menawarkan layanan pembayaran crypto ke karyawan di AS, mengatakan bahwa sebagian pekerja Amerika Utara sepenuhnya menerima gaji dalam crypto, ini tidak terlalu umum di Argentina. Di AS, pembayaran cenderung dilakukan dalam Bitcoin, Ethereum dan Dogecoin dan bukan stablecoin. BitPay mengatakan klien-kliennya sebagian besar adalah persahaan dengan karyawan kurang dari 1.000 orang, dan lainnya dengan kontraktor di seluruh dunia.

"Kami memiliki perusahaan yang memiliki afiliasi di seluruh dunia dan bukannya membayarkan dengan fiat yang berbeda, mereka melakukan ini," Merrick Theobald, VP Marketing di BitPay, mengatakan. "Tidak membutuhkan banyak uang untuk menawarkan layanan ini."

Jelas, peran bitcoin dan cryptocrrency lainnya dalam pembayaran semakin tumbuh. Dan semakin cepat pemerintah mengakui fakta ini, semakin cepat cryptocurrency akan menjadi lebih teregulasi dan lebih aman. Khususnya, telah diketahui bahwa Joe Biden akan menandatangani perintah eksekutif yang bertujuan untuk menjelajahi kemungkinan integrasi cryptocurrency ke dalam ekonomi.

*Analisis pasar yang diposting disini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anda, namun tidak untuk memberikan instruksi untuk melakukan trading
Buka daftar artikel Buka artikel penulis ini Buka akun trading