logo

FX.co ★ Konflik gas antara UE dan Rusia meraih momentum

Konflik gas antara UE dan Rusia meraih momentum

Konflik gas antara UE dan Rusia meraih momentum

Konflik berskala besar baru sedang terjadi antara Uni Eropa dan Rusia. Jika sebelumnya diasumsikan bahwa Uni Eropa memeras Federasi Rusia dengan menolak membeli minyak dan gas, maka dalam praktiknya ternyata Moskow tidak takut terhadap embargo dan terus bertindak dari posisi yang kuat. Misalnya, kemarin, diketahui bahwa Gazprom menolak memasok gas ke Polandia dan Bulgaria, karena negara-negara ini menolak membayar gas dalam rubel. Finlandia dan Estonia juga tidak akan membayar gas di bawah "skema rubel". Sejauh ini, hanya Hongaria, yang dianggap hampir satu-satunya sekutu Rusia di Uni Eropa, yang memberikan persetujuan resmi atas perhitungan menggunakan metode ini.

Apa itu "skema rubel"? Artinya sederhana: negara-negara Eropa harus membayar gas dalam mata uang euro, seperti sebelumnya, tetapi tidak ke akun Gazprom Eropa, melainkan ke akun Gazprombank di Rusia, yang akan terus mengubah euro menjadi rubel dan membayar Gazprom. Apa maksud dari skema ini? Uni Eropa percaya bahwa ini adalah upaya otoritas Rusia untuk "menghindari" sanksi, yang menurutnya Bank Sentral Federasi Rusia harus sepenuhnya terputus dari transaksi valuta asing. Namun, Gazprombank kemungkinan besar akan menukar euro dengan rubel di Bank Sentral Federasi Rusia. Oleh karena itu, pemerintah resmi Uni Eropa menentang skema tersebut.

Pada saat yang sama, para pakar melaporkan bahwa penolakan Rusia untuk memasok gas ke Polandia menjadi pukulan yang menyakitkan, tetapi bukan pukulan fatal. Kontrak pasokan gas Polandia akan segera berakhir tahun ini, dan kontrak baru harus diselesaikan dengan harga baru, yang belakangan ini telah beberapa kali naik. Mengingat kenaikan harga tersebut, Polandia, pada prinsipnya, tidak masalah dari mana gas harus dipompa, harganya akan sangat tinggi. Yang terpenting adalah dari mana. Dan tempat ini ditemukan dengan cukup cepat - pipa gas Pipa Baltik, yang akan selesai tahun ini dengan minyak Norwegia untuk Uni Eropa.

Dalam kasus Bulgaria, semuanya sedikit lebih rumit, tetapi juga dapat dipecahkan. Pangsa gas Rusia dalam impor ke Bulgaria sebesar 90%. Namun, Sofia juga membeli gas di Azerbaijan, yang bisa menambah pasokan. Pipa gas Yunani-Bulgaria akan diluncurkan dalam waktu dekat, selain itu, Yunani memiliki terminal LNG, yang juga dapat dibeli oleh Bulgaria. Dengan demikian, masalahnya dapat sepenuhnya selesai. Dari sudut pandang kami, perang gas akan meningkat, dan dalam waktu dekat, perang minyak juga akan dimulai. Hubungan antara Rusia dan negara-negara Uni Eropa tidak membaik, sehingga dapat diperkirakan akan memburuk. Para pihak terkait tidak memiliki banyak alat yang tersisa untuk saling memengaruhi. Minyak dan gas merupajan alat utama, dan meskipun hilangnya pasar penjualan yang begitu besar merugikan Rusia, negara ini tidak takut terhadap langkah tersebut.

*Analisis pasar yang diposting disini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anda, namun tidak untuk memberikan instruksi untuk melakukan trading
Buka daftar artikel Buka artikel penulis ini Buka akun trading