logo

FX.co ★ EUR/USD: euro rally di tengah pullback dolar AS

EUR/USD: euro rally di tengah pullback dolar AS

EUR/USD: euro rally di tengah pullback dolar AS

EUR minggu lalu menguat terhadap USD pasca tren menurun yang panjang. Saat ini, euro sedang mencoba memperpanjang momentum kenaikannya.

Mata uang Eropa menguat meskipun prospek suram memperkirakan keseimbangan antara EUR dan USD. Pasca periode penurunan yang panjang, euro bertahan. Dolar AS turun lebih awal pada Senin, 23 Mei, melanjutkan pergerakan turun minggu lalu. EUR/USD diperdagangkan pada 1.0605, berhasil melampaui area psikologis utama 1.0600.

EUR/USD: euro rally di tengah pullback dolar AS

Pelaku pasar sekarang kurang bullish pada USD menyusul kenaikan suku bunga Fed, yang berkontribusi pada penurunan mata uang AS minggu lalu. Selama dua minggu terakhir, para trader semakin membuka posisi long dan short dalam USD. Posisi dolar AS mencapai titik tertinggi 4 bulan, dan posisi long bersih dalam USD naik ke level tertinggi sejak September 2019. Jika tren ini berlanjut, dolar AS akan terdorong, ujar para analis. Para investor juga telah membuka posisi short dalam USD, dengan beberapa di antaranya mengharapkan periode koreksi yang panjang.

Meningkatnya selera risiko juga telah mendorong USD turun terhadap banyak mata uang utama, terutama EUR. Namun, sentimen risiko di pasar bisa berumur pendek, ujar para analis. Banyak investor tetap berhati-hati di tengah kekhawatiran resesi, risiko inflasi, dan pengetatan moneter oleh bank sentral utama.

Kenaikan suku bunga The Fed menekan pasar saham global. Kenaikan harga bahan makanan pokok dan kenaikan tagihan listrik merusak aktivitas konsumen. Krisis keuangan global yang dipicu oleh pandemi COVID-19 dan diperparah oleh perang di Ukraina membuat beban utang yang berlebihan menjadi tidak berkelanjutan.

Dalam situasi ini, regulator AS sekali lagi meluncurkan siklus pengetatannya dengan menaikkan suku bunga utama menjadi 1,0% dari 0,25%. Federal Reserve tidak mungkin berhenti di situ. Untuk meredam laju inflasi, The Fed akan meluncurkan kenaikan suku bunga paling agresif dalam sejarahnya. Fed melihatnya sebagai alat utama untuk menurunkan inflasi ke level target 2%. Bank sentral AS berkomitmen untuk mencapai tujuan itu, yang mengharuskannya mengikuti jalur hawkish.

Situasi ini dapat merugikan EUR dalam jangka menengah, ujar para analis. Euro mendekati level keseimbangan dengan dolar AS untuk pertama kalinya dalam 20 tahun, karena stabilitas dan posisi mata uang UE di pasar internasional terus terkikis. Menurut New York Times, pelemahan euro mencerminkan prospek ekonomi blok Eropa yang semakin suram. Para analis HSBC melihat EUR mencapai keseimbangan dengan USD pada akhir 2022 dan turun lebih sedikit pada awal tahun depan.

*Analisis pasar yang diposting disini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anda, namun tidak untuk memberikan instruksi untuk melakukan trading
Buka daftar artikel Buka artikel penulis ini Buka akun trading