FX.co ★ Dolar Australia diperdagangkan menurun meskipun RBA memutuskan untuk menaikkan suku bunga

Menyusul hasil dari pertemuan terbaru RBA, suku bunga acuan Australia ini sebesar 0,85%, naik 0,50% dari level sebelumnya di 0,35%. Alasan utamanya adalah situasi yang terbilang sulit di negara itu, yang didorong oleh inflasi tinggi, gangguan rantai persediaan dan meningkatnya ketegangan geopolitik di dunia.

Tapi mengapa bank sentral menaikkan suku bunga sebesar 0,50%, dan tidak lebih tinggi lagi? Jawabannya adalah RBA tidak ingin melukai ekonominya dengan suku bunga yang tinggi karena itu, bersama dengan inflasi tinggi, dapat menyebabkan stagflasi.

Jika demikian, mengapa dolar Australia bereaksi begitu negatif? Mengesampingkan fakta bahwa kenaikan suku bunga hanya sedikit lebih tinggi dari nilai yang diperkirakan, yaitu 0,60%, selera berisiko masih rendah, jadi permintaan untuk aset-aset seperti AUD masih sedikit. Jika sentimen pasar membaik, maka Aussie akan kembali naik.

Kembali ke RBA, ada peluang bahwa bank akan menaikkan suku bunga kembali, bersama dengan bank-bank sentral dunia lainnya, dalam upaya untuk mengekang inflasi.

Perkiraan untuk hari ini:

AUD/USD

Pasangan ini diperdagangkan di atas 0,7150, berkat volatilitas yang tinggi dan hasil rapat RBA. Jika sentimen negatif bertahan dan pasangan ini menembus di level yang disebutkan di atas, kuotasi akan turun menuju 0,7035.

GBP/USD

Pasangan ini mencoba untuk menembus level 1,2470-1,2580. Jika data mengenai aktivitas bisnis dalam sektor jasa Inggris di bawah prediksi, maka kuotasi akan terus turun ke 1,2330.