logo

FX.co ★ AUD melambung pasca Notulen RBA

AUD melambung pasca Notulen RBA

 AUD melambung pasca Notulen RBA

Dua Minggu lalu, Reserve Bank of Australia tidak terduga meningkatkan suku bunga 50 basis poin. AUD/USD melonjak setelah pengumuman. Tidak mengherankan, Notulen rapat mendorong reaksi serupa.

Dolar Aussie naik bahkan sebelum rilis notulen RBA. Kemarin, mata uang ini menguat 0,3% menjadi 0,69675 melawan dolar AS terkait ekspektasi hawkish.

 AUD melambung pasca Notulen RBA

Menurut laporan bulan Juni yang dirilis hari Selasa, bank sentral mempertimbangkan kenaikan suku bunga 0,25% atau 0,5%. Pembuat Kebijakan RBA memilih dalam mendukung yang terakhir untuk memangkas inflasi lebih cepat.

AUD/USD memperpanjang kenaikan menyusul komentar optimis Gubernur RBA Philip Lowe.

Ketua RBA ini melihat inflasi di 7% di akhir tahun, berada diatas nilai target jangka panjang. Ia kembali menegaskan penguatan moneter lebih lanjut karena tekanan inflasi yang meningkat.

"Saat kami memetakan jalan kembali inflasi ke 2% hingga 3%, warga Australia harus bersiap untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut," Lowe memperingatkan dalam sebuah pidato. "Level suku bunga masih sangat rendah bagi perekonomian dengan tingkat pengangguran rendah yang mengalami inflasi tinggi."

Pada saat yang sama, sang pimpinan membuatnya jelas bahwa RBA tidak akan mengikuti penyesuaian Fed. Minggu lalu, bank sentral AS meningkatkan suku bunga 0,75% untuk pertama kalinya sejak 1994.

"Saat ini, keputusan yang akan diambil adalah baik 25 atau 50 kembali pada rapat mendatang," ungkap Mr. Lowe.

Di akhir Juli, regulator Australia akan melihat rilis inflasi triwulan 2. Oleh karena itu, RBA mungkin akan tetap optimis di bulan Agustus.

Bank juga akan memperbarui perkiraan pertumbuhan ekonomi pada rapat bulan Agustus.

Beberapa analis mengatakan bahwa data ini bisa mempengaruhi laju kenaikan suku bunga yang diperlukan untuk melemahkan inflasi.

Suku bunga saat ini terlihat di sekitar 3,7% di akhir tahun. Untuk mencapai target, bank sentral harus melakukan penguatan moneter paling dramatis dalam sejarah modernnya.

Skenario ini akan berdampak pada pengeluaran konsumen dan bahkan mengakibatkan melambatnya pertumbuhan ekonomi, yang akan mengancam dolar Australia.

Selain itu, risiko resesi global berkembang seiring bank sentral terbesar dunia meningkatkan suku bunga.

Penurunan dalam pertumbuhan ekonomi global bisa menjadi hambatan serius bagi mat auang komoditas dalam jangka panjang.

"Kami memperkirakan AUD/USD akan menghabiskan dua belas bulan mendatang dalam rentang 0,60-0,70," the Commonwealth Bank Of Australia mengatakan dalam sebuah catatan.

*Analisis pasar yang diposting disini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anda, namun tidak untuk memberikan instruksi untuk melakukan trading
Buka daftar artikel Buka artikel penulis ini Buka akun trading