logo

FX.co ★ Bloomberg memperkirakan Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 1%.

Bloomberg memperkirakan Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 1%.

Bloomberg memperkirakan Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 1%.

Dalam postingan sebelumnya, kami menentukan bahwa pasar saham AS kemungkinan akan melanjutkan penurunannya. Akan tetapi, saat ini semuanya bertumpu pada seberapa banyak Fed akan menaikkan suku bunga pada pertemuan berikutnya, yang akan diadakan pekan depan. Pasar saham akan terus turun dalam setiap keadaan, namun kami merasa bahwa kenaikan suku bunga 1 persen dapat menyebabkan bencana. Pada dasarnya, beberapa pekan lalu, prospek menaikkan suku bunga sebesar 1 persen benar-benar tampak seperti fiksi. Akan tetapi, kami mengingat bahwa opsi dengan kenaikan 0,75 persen pada awal tahun ini tampak tidak masuk akal. Namun, apa yang dapat kita lakukan jika inflasi terus naik pada laju jelajah? Bahkan Bloomberg yakin bahwa kenaikan 1 persen adalah pilihan yang sepenuhnya nyata.

Menurut Loretta Meister, anggota Fed, kenaikan suku bunga 1 persen tidak dapat dikesampingkan. Banyak analis yang merasa bahwa kenaikan 0,75 persen merupakan level minimal yang dapat dicapai pada pertemuan berikutnya. Selain itu, perlu diingat bahwa ECB, yang terkenal karena kelesuannya dalam beberapa bulan terakhir, kemarin menaikkan suku bunga sebesar 0,5 persen, yang diharapkan hanya sedikit orang darinya. Oleh karena itu, kami memperkirakan peluang kenaikan suku bunga sebesar 1 persen sekaligus sebesar 40 persen. Pertanyaan utama dalam kondisi saat ini adalah apakah resesi akan dimulai pada ekonomi di Amerika? Ketua Federal Reserve Bank of Atlanta, Rafael Bostic, yakin bahwa resesi dapat dihindari bahkan di bawah pengetatan kebijakan moneter yang parah. Hal ini didasarkan pada fakta bahwa tingkat pengangguran tetap rendan dan tidak tumbuh dan bahwa pasar tenaga kerja di Amerika Serikat sering menciptakan lapangan kerja. Bostic menekankan bahwa dia mendukung kenaikan suku bunga 0,75 persen pada bulan Juli dan kenaikan 1,5 persen secara keseluruhan tahun ini. Dia juga menekankan bahwa suku bunga saat ini sebesar 1,75 persen tidak "memperlambat ekonomi," dan level 3 persen adalah netral, yang mana ekonomi tidak tumbuh namun tidak melambat. Bostic tidak menemukan tanda-tanda bahwa ekonomi telah mulai melambat. Kami, seperti sebagian besar profesional, mempertahankan sudut pandang yang sedikit berbeda. Pada kuartal pertama, PDB AS turun sebesar 1,6 persen. Yang kedua, diperkirakan akan kehilangan sekitar 1 persen. Nilai tahunan PDB harus menentukan resesi, jadi jika tren penurunan berlanjut pada kuartal ketiga dan keempat, akan layak untuk menyimpulkan bahwa resesi telah dimulai. Dan, kemungkinan terjadinya, dari sudut pandang kami, setidaknya 50 persen. Akan tetapi, resesi adalah resesi, dan kita lebih khawatir tentang ke mana pasar saham akan bergerak? Dan, semakin tinggi risiko resesi, semakin tinggi kemungkinan indeks saham dan saham akan terus turun. Dengan demikian, kami belum melihat alasan untuk meramalkan ekspansi besar di pasar saham AS.

*Analisis pasar yang diposting disini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anda, namun tidak untuk memberikan instruksi untuk melakukan trading
Buka daftar artikel Buka artikel penulis ini Buka akun trading