FX.co ★ Bitcoin mengulang pola 2018: apakah layak menunggu munculnya tren bullish?

Selain ketergantungan pada faktor-faktor fundamental, Bitcoin telah menunjukkan hubungan yang sangat baik dengan model matematika. Banyak komponen pergerakan harga mata uang kripto bertepatan dengan segmen serupa di masa lalu. Berkat ini, menjadi lebih mudah untuk menganalisis keadaan Bitcoin saat ini dan memprediksi kemungkinan skenario untuk pengembangan peristiwa. Pola serupa dari tahun 2018-2019 telah terbentuk pada grafik harian Bitcoin.

Pada musim dingin 2018-2019, kami melihat penerapan pola tiga tahap. Tahap pertama melibatkan pembentukan segitiga, yang menembus arah penurunan. Selanjutnya, harga mencapai dasar lokal, dan untuk waktu tertentu, itu dalam konsolidasi. Ketika situasi di pasar stabil dan sentimen pembelian tumbuh, harga Bitcoin mulai naik dan membentuk segitiga lain. Karena penyempitan harga dan penembusan ke atas dari pola analisis teknikal "segitiga", mata uang kripto melanjutkan reli bullish dan kenaikan harga sebesar 300%.

Gambaran teknikal serupa telah terbentuk di grafik mata uang kripto sejak Maret 2022. Pada pertengahan April, Bitcoin membentuk pola segitiga serupa yang ditembus ke arah bawah. Kemudian, harga mencapai dasar lokal di $17,7k, di mana periode stabilisasi yang berlarut-larut dimulai. Pada tanggal 2 Agustus, kami berada pada tahap normalisasi situasi di pasar dan melanjutkan investasi ventura dan ekuitas swasta dalam produk kripto. Jika kita mematuhi struktur fraktal ini, maka dalam beberapa bulan mendatang, Bitcoin akan melanjutkan pergerakan ke atas ke level tertinggi baru.

Terlepas dari kenyataan bahwa pergerakan harga menyesuaikan diri dengan baik dengan model matematika dan fraktal, situasi saat ini tidak ada bandingannya dengan tahun 2018. Mata uang kripto telah membangun korelasi yang kuat dengan indeks saham, dan konteks geopolitik dan ekonomi makro tidak akan membiarkan aset menghancurkan korelasi ini. Selain itu, salah satu sumber utama kemerdekaan Bitcoin— penambang—ternyata menjadi korban geopolitik. Pendapatan penambang mata uang kripto telah menurun sebesar 40% karena krisis energi dan beban pinjaman bernilai miliaran dolar.

Secara teknikal, mata uang kripto juga telah menunjukkan keunikan pasar bear saat ini. Jumlah kerugian yang direalisasikan dalam BTC telah mencapai titik tertinggi sepanjang masa dalam catatan. Pada saat yang sama, aset terus bergantung pada indeks saham dan kebijakan Fed. Penting untuk dicatat bahwa salah satu faktor utama di balik reli bullish pada tahun 2018-2019 adalah pelonggaran moneter. Seharusnya, tidak diharapkan dalam beberapa bulan ke depan, mengingat krisis geopolitik yang diperburuk.

Akan tetapi, ada banyak alasan untuk percaya bahwa Bitcoin dapat memulai reli bullish pada tahun 2022. Dua faktor mendasar dapat mempengaruhi hal ini. Yang pertama, terkait dengan pernyataan Fed dan Ketua Powell bahwa badan tersebut berencana untuk membawa suku bunga acuan ke tingkat netral pada akhir tahun 2022. Faktor kedua secara langsung mempengaruhi yang pertama dan didasarkan pada pelonggaran tekanan pada ekonomi menjelang pemilihan AS pada November 2022. Para ahli berasumsi bahwa pemerintahan Biden akan mengambil langkah-langkah untuk merangsang ekonomi untuk meningkatkan kinerja dalam pemilihan.

Namun, kami melihat faktor-faktor fundamental, bukan faktor teknikal atau yang menggambarkan nilai inti Bitcoin. Ini menunjukkan bahwa pada tahun 2022, mata uang kripto utama, seperti instrumen keuangan lainnya, tidak memiliki hak untuk mandiri. Krisis global saat ini menjadikan negara dan regulator sebagai sumber utama perubahan positif dalam pergerakan harga instrumen keuangan. Dengan pemikiran ini, kemungkinan pergerakan ke atas dalam BTC/USD akan meningkat pada musim gugur saat kita mendekati akhir tahun 2022 dan pemilu Amerika pada bulan November.