FX.co ★ Emas diselamatkan oleh geopolitik

Apa pendorong pertumbuhan terbaik untuk emas? Inflasi? Sepertinya tidak. Meskipun ada kenaikan harga konsumen AS tercepat dalam empat dekade, logam mulia telah gagal untuk menguat. Sebaliknya, ekspektasi pengetatan agresif pada kebijakan moneter Fed membuatnya melemah. Resesi? XAUUSD tidak bereaksi keras terhadap data yang menunjukkan perlambatan ekonomi AS seperti halnya terhadap geopolitik. Ingat bagaimana emas lepas landas pada awal konflik bersenjata di Ukraina? Pada bulan Agustus, kunjungan Ketua DPR Nancy Pelosi ke Taiwan memicu gelombang baru pembeliannya.

Untuk pertama kalinya dalam 25 tahun, seorang pejabat tinggi Amerika telah melangkah ke wilayah yang dianggap Tiongkok sebagai daerahnya. Sebagai tanggapan, Beijing memutuskan hubungan perdagangan dengan Taipei dan memulai latihan militer besar-besaran di dekat Taiwan. Dengan melihat situasi di Ukraina, para investor tidak bisa mengesampingkan pengulangan. Ketidakpastian menyebabkan peningkatan volatilitas pasar keuangan dan meningkatkan permintaan emas. Commerzbank mencatat bahwa setelah arus keluar 21 hari terus menerus dari dana khusus yang diperdagangkan di bursa, kepemilikan ETF naik untuk hari ketiga berturut-turut.

Ketidakpastian diciptakan tidak hanya oleh geopolitik tetapi juga oleh Fed. Pada pertemuan terakhirnya, Bank Sentral membuat keputusan masa depan pada rate tergantung pada data yang masuk, dan Kepala Fed Jerome Powell mengumumkan niatnya untuk bertindak berdasarkan pertemuan demi pertemuan. Jika sebelumnya kebijakan moneter Fed lebih dari transparan karena manajemen langsung, sekarang unsur ketidakpastian telah ditambahkan ke dalamnya. Selain itu, ekspektasi perlambatan siklus pembatasan moneter menekan Dolar AS, sehingga mendukung "bulls" di XAUUSD.

Dinamika emas dan Dolar AS

Sementara itu, kunjungan Pelosi ke Taiwan tidak mungkin mengarah pada konfrontasi langsung antara Amerika Serikat dan Tiongkok, yang menunjukkan penurunan risiko geopolitik. Secara bersamaan, suara hawkish dari para pejabat Fed memperjelas bahwa pasar keuangan adalah angan-angan. Tidak ada pertanyaan tentang jeda dalam proses menaikkan suku bunga, belum lagi penurunannya.

Charles Evans, Presiden Fed Chicago, meyakini bahwa jika situasi inflasi tidak membaik, maka Fed dapat meningkatkan biaya pinjaman sebesar 75 bps lagi pada bulan September. Dia mengandalkan sisi positifnya dan memperkirakan tingkat kenaikan sebesar 50 bps dengan transisi berikutnya ke +25 bps pada masing-masing dari dua pertemuan FOMC yang tersisa pada tahun 2022. Akibatnya, akan mencapai 3,5% dan terus tumbuh pada tahun 2023. Loretta Mester, Presiden Fed Cleveland, mengatakan bahwa diperlukan bukti jika inflasi telah mencapai puncaknya dan mulai menurun secara stabil. Hal ini akan memakan waktu berbulan-bulan. Fed memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan dan tidak akan berhenti.

Secara teknis, pada grafik harian, kegagalan emas untuk menyerbu level Fibonacci 23,6% pada gelombang penurunan terbaru dan pivot di $1.780 per ounce adalah kelemahan bullish. Penurunan logam mulia di bawah $1.750 mungkin menjadi dasar penjualan.