logo

FX.co ★ Volatilitas USD/JPY Meningkat

Volatilitas USD/JPY Meningkat

Volatilitas USD/JPY Meningkat

Trader USD/JPY tengah fokus pada pertemuan kebijakan Federal Reserve dan Bank of Japan minggu depan. Pasangan ini telah mengalami fluktuasi yang signifikan di tengah ketidakpastian di pasar

Kembali Terjadi

Pekan ini telah menjadi perjalanan bergejolak untuk USD/JPY. Data inflasi AS yang terbaru secara tak terduga telah membawa pasangan ini ke atas pada hari Selasa.

Data CPI AS menunjukkan bahwa meskipun kebijakan moneter Fed agresif, pertumbuhan harga konsumen di AS tetap stabil. Penurunan inflasi di bulan Agustus jauh dari ekspektasi pasar.

Data ini telah memperkuat ekspektasi kenaikan suku bunga Fed yang kuat. Beberapa trader sekarang bahkan memprediksi kenaikan 100 bps pada bulan September.

Regulator AS dapat memperketat kebijakannya lebih jauh, sementara Jepang terus mengikuti jalur ultradovish. Situasi ini telah memberikan dukungan kuat terhadap Dolar AS.

Setelah rilis data inflasi AS, USD/JPY melonjak lebih dari 1% dalam beberapa jam dan mendekati level kunci 145.

Banyak analis percaya bahwa level ini adalah garis merah bagi pejabat Jepang, yang telah berulang kali memperingatkan tentang kemungkinan intervensi mata uang setiap kali Yen mendekatinya.

Minggu ini tidak terkecuali. Retorika pejabat Jepang dan rate check yang dilakukan oleh Bank of Japan pada hari Rabu telah sangat meningkatkan risiko intervensi. Hal ini membantu JPY untuk pulih sedikit terhadap USD.

Selama sesi Asia hari ini, Yen Jepang mendapat dukungan tambahan dalam pernyataan Menteri Keuangan Jepang, Shunichi Suzuki. Menteri Keuangan menyatakan keprihatinannya atas penurunan mata uang nasional Jepang baru-baru ini.

"Jika langkah itu terus berlanjut, pihak berwenang akan mengambil tindakan yang diperlukan tanpa mengesampingkan opsi apa pun," tegas Suzuki.

Menyusul pernyataannya, Yen Jepang melonjak 0,37% terhadap Dolar AS pada Jumat pagi. Namun, kenaikan Yen agak berumur pendek.

Volatilitas USD/JPY Meningkat

Tanda Bahaya

Bulls USD masih kuat dan tidak akan turun tanpa perlawanan. Pada titik ini, mereka telah menemukan support dalam beberapa faktor.

Banyak ahli tidak percaya pemerintah Jepang benar-benar akan memutuskan untuk campur tangan, dengan 80% ekonom yang disurvei oleh Bloomberg menemukan skenario itu tidak mungkin terjadi.

Intervensi one-sided currency hanya akan memiliki efek jangka pendek. Hal ini bisa mencegah USD/JPY mencapai level tertinggi baru, tetapi tidak akan cukup untuk mengakhiri tren penurunan Yen.

Selanjutnya, Dolar AS mencapai support tambahan dalam data ekonomi makro AS yang kuat. Berdasarkan data terbaru, yang dirilis pada hari Kamis, penjualan ritel di AS secara tak terduga naik sebesar 0,3% pada bulan Agustus. Penjualan ritel tetap tidak berubah di bulan Juli.

Selain itu, jumlah klaim pengangguran awal turun 5.000, berdasarkan laporan Departemen Tenaga Kerja AS.

Rilis data ini menunjukkan bahwa perekonomian AS tetap kuat dan dapat menahan beberapa kenaikan suku bunga lagi.

Ekspektasi pergerakan Fed yang hawkish kemungkinan akan menjadi pendorong utama USD/JPY selama beberapa hari ke depan.

Federal Reserve akan memutuskan suku bunga pada pertemuan kebijakan tanggal 20-21 September.

Di saat yang sama, Bank of Japan akan mengadakan pertemuan kebijakan, meningkatkan kemungkinan pergerakan naik USD/JPY. Banyak analis melihat BOJ melanjutkan kebijakan kontrol kurva imbal hasil.

Peluang reversal kebijakan oleh BOJ untuk mendukung Yen yang lemah sangat rendah. Sekitar 80% ahli yang disurvei oleh Bloomberg meyakini bahwa regulator Jepang akan tetap berpegang pada kebijakan dovish setidaknya sampai bulan April, ketika masa jabatan gubernur BOJ Haruhiko Kuroda berakhir.

Sikap dovish BOJ yang tak tergoyahkan di tengah kebijakan Fed yang agresif akan meningkatkan kesenjangan kebijakan moneter antara Amerika Serikat dan Jepang lebih jauh, memungkinkan USD/JPY untuk melanjutkan kenaikan besar-besaran.

Namun, kemungkinan bisa terjadi dalam jangka panjang. USD/JPY berpotensi mengalami volatilitas yang lebih besar menjelang pertemuan kebijakan Fed dan BOJ.

Sampai saat itu, spekulasi baru atas intervensi mata uang potensial di Jepang oleh politisi Jepang mungkin terjadi. Selain itu, mungkin ada lebih banyak pernyataan tentang kemungkinan kenaikan suku bunga 100 bps oleh Federal Reserve.

*Analisis pasar yang diposting disini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anda, namun tidak untuk memberikan instruksi untuk melakukan trading
Buka daftar artikel Buka artikel penulis ini Buka akun trading