logo

FX.co ★ Dolar: apakah ini waktu untuk panen dalam bentuk "mengencangkan baut" – yaitu suku bunga Fed?

Dolar: apakah ini waktu untuk panen dalam bentuk "mengencangkan baut" – yaitu suku bunga Fed?

Dolar: apakah ini waktu untuk panen dalam bentuk "mengencangkan baut" – yaitu suku bunga Fed?

Masa yang sulit telah datang untuk mata uang AS. Di satu sisi, greenback menunjukkan kepercayaan diri yang semakin tumbuh, dan jika melemah, tidak untuk waktu yang lama, dan di sisi lain, dolar berada di bawah tekanan kenaikan suku bunga Fed yang agresif.

Menurut para pakar, pasar keuangan global dikendalikan oleh Fed. Saat ini, bank sentral AS perlu memantau situasi di pasar agar tidak melewatkan kemungkinan babak kenaikan inflasi lebih lanjut, dimana inflasi mencapai level tertingginya selama lebih dari 40 tahun. Pada waktu yang sama, Fed menggunakan taktik "mengencangkan baut", yaitu dengan agresif menaikkan suku bunga demi normalisasi situasi saat ini.

Menurut para analis, Fed mencoba "menunggangi gerbong terakhir kereta inflasi yang sedang melaju." Setelah meremehkan skala inflasi di sepanjang tahun 2021 dan awal 2022, Fed ingin menaikkan suku bunga dari level terendah historis dan mendorong suku bunga dasar yang lebih tinggi. Langkah-langkah ini penting untuk memperlambat pertumbuhan ekonomi dan permintaan konsumen. Sebelumnya, kenaikan berlebihan dalam suku bunga tidak cukup untuk mengubah situasi saat ini, tapi sekarang isu tersebut dapat diputuskan untuk mendukung Fed dan bank-bank sentral lainnya.

Namun, aktivitas berlebih dalam isu menaikkan suku bunga meningkatkan risiko resesi dalam ekonomi AS. Kenaikan suku bunga saat ini terbilang terlambat. Hasilnya, langkah-langkah yang diambil oleh Fed berkontribusi pada pertumbuhan bunga mortgage dan memaksa para ekonom untuk merevisi perkiraan mereka sebelumnya menjadi lebih buruk. Namun, kita baru akan merasakan sepenuhnya dampak kenaikan suku bunga skala besar pada tahun 2023, para ekonom memperingatkan.

Menurut mayoritas analis yang dipoling oleh The Financial Times (FT), bank sentral AS mungkin menaikkan suku bunga di atas 4% dan menjaganya dalam kisaran ini untuk tahun depan. Menurut perhitungan awal, Fed akan mempertahankan suku bunga acuan tetap di level ini setelah tahun 2023. 70% responden mengestimasi bahwa siklus pengetatan moneter ini akan membuat federal funds rate AS mencapai puncaknya di kisaran 4-5%. Pada waktu yang sama, sejumlah kecil responden (20%) percaya bahwa indikator ini akan melewati level ini.

Terhadap latar belakang ini, kekhawatiran investor mengenai kenaikan suku bunga yang terlalu agresif semakin meningkat. Menurut para analis, kenaikan 75 bps akan memicu revaluasi pasar global. Pasar sekarang mem-price in 200 bps. Para pakar mengharapkan suku bunga tetap di level ini hingga akhir tahun depan. Perubahan ekspektasi ke arah penurunan atau kenaikan dapat mengguncang pasar.

Pada waktu yang sama, kenaikan suku bunga pada puncaknya akan memberikan tekanan pada pasar, tapi akan sangat mendukung dolar. Pada waktu yang sama, penurunan dalam suku bunga acuan di bawah level yang diharapkan akan memicu perlambatan dalam pertumbuhan greenback.

Saat ini, mata uang AS menunjukkan penguatan, yang bereaksi terhadap kenaikan signifikan lainnya dalam suku bunga Fed. Ingat bahwa sejal lama greenback tetap stabil, dengan berada di bawah level tertinggi 20 tahun melawan mata uang lainnya. Pasangan EUR/USD diperdagangkan di 1,0032 pada Selasa pagi, 20 September, dengan mencoba untuk meraih pijakan di kisaran saat ini.

Dolar: apakah ini waktu untuk panen dalam bentuk "mengencangkan baut" – yaitu suku bunga Fed?

Pasangan klasik ini berada dalam spiral kenaikan selama beberapa pekan, tapi dari waktu ke waktu tergelincir dari posisi yang telah dimenangkannya. Sekarang pasangan EUR/USD mencoba mencapai di atas level paritas setelah penurunan keras euro pada awal September. Mengingat bahwa pada waktu ini, pasangan ini jatuh ke level 0,9864 untuk pertama kalinya dalam dua dekade. Euro melalui masa paling keras, dimana mata uang itu harus mulai dari dasar harga.

Menurut para pakar, stabilitas pasangan EUR/USD difasilitasi oleh penurunan drastis ekspektasi inflasi di Amerika Serikat. menurut Fed St. Louis, indikator yang diukur berdasarkan pada rata-rata inflasi yang diharapkan selama peredaran obligasi 10 tahun, menurun selama tiga hari berturut-turut. Alasannya adalah ekspektasi keputusan-keputusan kunci oleh bank sentral mengenai suku bunga. Mengingat bahwa pasar mengharapkan Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 75 bps. Probabilitas ini telah tertanam dalam kuotasi pasar. Pada waktu yang sama, investor dan trader memungkinkan kenaikan dalam suku bunga sebesar 100 bps, tapi probabilitas langkah seperti itu diestimasi hanya 20%.

Menurut para analis, kenaikan suku bunga Fed di luar skala akan mendorong ekonomi global, meskipun ekonomi-ekonomi utama dunia juga meningkatkan perlawanannya terhadap inflasi. Kini bank sentral AS berencana untuk menggerakkan suku bunga melampaui zona "netralnya" yaitu 2,5%, ke "wilayah terbatas". Ingat bahwa dalam kisaran ini, suku bunga acuan tidak lagi merangsang ekonomi, tapi melemahkan permintaan konsumen dan mengurangi tekanan inflasi.

Namun, strategi tersebut berkontribusi pada perlambatan pertumbuhan ekonomi bukan hanya di Amerika Serikat, tapi juga di Eropa dan Asia. Pada waktu yang sama, kebijakan Fed memperkuat USD, para ahli menekankan. Namun, negara-negara yang kurang maju dapat terkena imbas negatif keputusan tersebut, karena kenaikan suku bunga meningkatkan biaya pendanaan utang publik atau impor barang dalam dolar.

*Analisis pasar yang diposting disini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anda, namun tidak untuk memberikan instruksi untuk melakukan trading
Buka daftar artikel Buka artikel penulis ini Buka akun trading