logo

FX.co ★ USD/JPY: Kita mulai acaranya!

USD/JPY: Kita mulai acaranya!

USD/JPY: Kita mulai acaranya!

Malam ini, Fed akan mengumumkan kenaikan suku bunga lainnya, dan beberapa jam setelahnya, Bank of Japan akan membuat pernyataan. Dalam mengantisipasi klimaksnya, pasangan USD/JPY menunjukkan volatilitas.

Apa yang membantu dolar?

Bank sentral AS memulai rapat 2 harinya mengenai kebijakan moneter pada hari Selasa. Keputusan yang telah lama ditunggu terkait suku bunga akan diumumkan malam ini.

Kebanyakan analis memprediksi bank sentral sental akan menaikkan indikator itu 75 bps lagi.

Ada juga pendapat bahwa Fed dapat semakin memperkuat kampanye anti-inflasinya, karena langkah-langkah sebelumnya tidak efektif.

Mengingat bahwa data terbaru mengenai inflasi di Amerika Serikat sangat mengecewakan pasar. Laporan Agustus yang dirilis pekan lalu menunjukkan perlambatan yang tidak berarti dalam pertumbuhan harga konsumen.

Bulan lalu, inflasi di Amerika sebesar 8,3% tahun ke tahun, masih jauh lebih tinggi dari target Fed sebesar 2%.

Mengingat statistik yang mengecewakan, beberapa pelaku pasar mulai condong ke fakta bahwa pada rapat bulan September, bank sentral akan mulai bertindak lebih agresif dan menaikkan suku bunga sebanyak 100 bps.

Pertumbuhan spekulasi mengenai topik ini buyar menjelang imbal hasil obligasi 10 tahun AS. Kemarin, indikator tersebut melonjak ke level tertinggi 11 tahun sebesar 3,59%.

Lonjakan profitabilitas ini memicu dinamika positif yang tajam dari dolar. Indeks DXY menguji puncak 2 pekan di 110,27 pada hari Selasa.

Menurut tradisi, greenback membuat langkah paling curam melawan mata uang Jepang. Pada hari pertama rapat Fed, aset USD/JPY kembali di atas level 144.

USD/JPY: Kita mulai acaranya!

Dolar juga stabil di level ini pada awal perdagangan Asia hari Rabu. Dukungan tambahan untuk greenback disediakan oleh ekspektasi pidato dovish dari Gubernur Bank of Japan Haruhiko Kuroda.

Laporan kebijakan moneter BOJ akan dirilis esok pagi. Kebanyakan ahli memprediksi bank bank sentral Jepang itu akan mempertahankan tingkat moneter yang ultra lunak.

Dalam situasi ini, perbedaan dalam suku bunga AS dan Jepang akan semakin besar, yang akan berkontribusi pada rally lebih jauh pasangan USD/JPY.

Apa yang mendukung yen?

Namun, tidak semua ahli memiliki optimisme mengenai aset dolar-yen. Ada opini bahwa dalam jangka pendek, kuotasi dapat menghadapi rintangan serius yang akan membatasi pertumbuhannya.

Inilah tepatnya yang terjadi hari ini menuju akhir sesi Asia. Pasangan USD/JPY berbalik tajam ke penurunan dan merosot ke bawah level 144.

Beberapa faktor memberikan tekanan pada dolar. Salah satunya adalah gelombang spekulasi lain mengenai potensi intervensi mata uang.

Pada Selasa malam, mantan kepala departemen mata uang dari Kementerian Keuangan Jepang Tatsuo Yamasaki mengatakan bahwa otoritas Jepang tidak akan menunggu lampu hijau dari Amerika Serikat dan akan beralih ke intervensi sepihak ketika dibutuhkan.

"Pemeriksaan nilai tukar mata uang yang diinisiasi Bank of Japan pekan lalu berarti bahwa pemerintah sekarang siap untuk mengambil tindakan setiap saat. Saya tidak melihat rintangan serius apapun untuk melakukan intervensi, khususnya karena Jepang sebelumnya melakukan hampir semua intervensinya secara sepihak," ia menekankan.

Menurut prediksi Yamasaki, politisi Jepang akan menekan tombolnya jika pergerakan spekulatif yang kuat dari yen kembali terjadi dalam beberapa hari ke depan.

Selain meningkatnya risiko intervensi, tekanan pada USD/JPY sekarang diberikan oleh kenaikan tak terduga dalam ekspektasi terhadap potensi perubahan dalam retorika BOJ.

Tentu saja, mengingat pernyataan dovish Kuroda sebelumnya, tidak ada yang mengharapkannya untuk tiba-tiba berubah sikap dan pindah ke sisi Hawk. Tapi kita tidak dapat mengesampingkan opsi lainnya, yaitu BOJ dapat mengambil posisi netral.

Probabilitas skenario tersebut meningkat drastis sehubungan dengan data inflasi terbaru. Menurut laporan dari Biro Statistik Jepang, indeks harga konsumen nasional mencapai 3% pada bulan Agustus, lebih tinggi dari perkiraan dan nilai bulan Juli sebesar 2,6%.

Sebagai tambahan, indikator inflasi inti, diluar harga pangan dan minyak, juga meningkat pada bulan Agustus. Indikator naik ke 1,6% dari 1,2% yang tercatat sebulan sebelumnya.

Seperti yang dapat kita lihat, tekanan inflasi di negara itu semakin tumbuh dan menjadi semakin sulit bagi BOJ untuk mengabaikan masalah ini dan menunda solusinya. Oleh karena itu, ada harapan bahwa bulan ini BOJ masih akan mempertimbangkan opsi beralih ke kebijakan moneter yang netral.

Dalam kasus ini, yen dapat menerima support jangka pendek dan USD/JPY akan kembali mengalami pergerakan naik dan turun yang drastis.

*Analisis pasar yang diposting disini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anda, namun tidak untuk memberikan instruksi untuk melakukan trading
Buka daftar artikel Buka artikel penulis ini Buka akun trading