logo

FX.co ★ Kuotasi BTC diluar dugaan berbalik ke pertumbuhan

Kuotasi BTC diluar dugaan berbalik ke pertumbuhan

Bitcoin mulai naik pada Rabu pagi, ketika artikel ini ditulis, harganya telah mencapai $19.123.

Menurut website pelacak harga aset virtual CoinMarketCap, selama 24 jam terakhir, nilai tertinggi bitcoin mencapai $19.548, dan terendah adalah $18.813.

Sebagai hasil dari 24 jam terakhir, harga bitcoin naik 2,8% dan menutup sesi di sekitar $19.000.

Kuotasi BTC diluar dugaan berbalik ke pertumbuhan

Selama tujuh hari terakhir, bitcoin turun harga hingga 16%. Alasan utama untuk penurunan kuat kriptokurensi pertama itu dalam beberapa hari terakhir, menurut para ahli adalah penurunan berkepanjangan indeks-indeks saham utama AS, serta data baru dari Departemen Tenaga Kerja AS. Menurut data tersebut, tingkat inflasi bulan Agustus di negara itu turun ke 8,3% dari 8,5% pada bulan Juli.

Hasil dari rapat bulan September Federal Reserve mengenai kenaikan suku bunga acuan berikutnya akan diumumkan pada hari Rabu. Sepanjang rapat ini, bank sentral dengan hati-hati meninjau tingkat inflasi final. Para analis yakin bahwa di tengah penurunan tipis indeks harga konsumen, bank sentral AS tidak akan menolak kenaikan suku bunga lainnya sebesar 75 bps. Pekan lalu, Ketua Fed Jerome Powell mengumumkan kesiapan bank sentral untuk "bertindak tegas" demi melawan level harga konsumen yang mencapai rekor di negara itu.

Hingga kini, sekitar 82% pasar yakin bahwa Fed akan meningkatkan suku bunga dasar sebesar 75 basis poin. Pada waktu yang sama, 18% mengesampingkan potensi kenaikan suku bunga 100 basis poin. Hasilnya, suku bunga bank sentral dapat naik ke 300-325 bps atau 325-350 bps.

Mengingat bahwa pada Maret 2022, bank sentral AS itu telah menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin, pada bulan Mei - sebesar 50 dan pada bulan Juni - sebesar 75.

Belum lama ini, para ahli dari perusahaan analisis Kaiko melaporkan bahwa volatilitas BTC sangat bergantung pada hasil rapat Fed.

Menurut analis dari Kaiko, korelasi tinggi bitcoin dengan keputusan Fed tercatat pada musim panas 2021, yang menandakan bahwa pasar kriptokurensi telah lama dipengaruhi oleh indikator-indikator makroekonomi utama.

Sehingga, ketika Mei 2022 Fed menaikkan kisaran suku bunga menjadi 0,75-1% per tahun, harga kriptokurensi pertama itu jauh melampaui level $40.000, tapi pada hari yang sama harganya turun di bawah $36.000, memulai proses koreksi yang berlarut-larut.

Pada Juni tahun ini, ketika bank sentral AS menaikkan suku bunga acuannya ke 1,5-1,75%, bitcoin langsung bereaksi dengan pertumbuhan yang spektakuler.

Para ahli yakin bahwa dalam beberapa bulan mendatang, pasar aset digital akan merespon dengan lebih kuat terhadap pidato bank-bank sentral dunia, karena seringkali, kenaikan dalam suku bunga mengurangi kemampuan investor untuk berinvestasi dalam aset-aset berisiko seperti mata uang virtual.

Hasil sesi perdagangan terakhir yang lemah pada bursa saham AS juga menjadi faktor penting dalam tekanan pada BTC hari Rabu. Jadi, pada hari Selasa, Dow Jones Industrial Average turun 1,01%, the S&P 500 merosot 1,13%,dan NASDAQ Composite turun 0,95%.

Sejak awal 2022, para analis mulai semakin menekankan tingkat korelasi yang tinggi antara pasar sekuritas AS dan aset-aset virtual di tengah antisipasi dampak konflik geopolitik di Eropa Timur dan langkah selanjutnya dari Fed.

Sebelumnya, para ahli dari perusahaan investasi Arcane Research telah menyatakan bahwa korelasi BTC dan sekuritas teknologi telah mencapai puncaknya sejak Juli 2020.

Situasi saat ini terlihat ironis, karena sejak kedatangan kriptokurensi, mata uang itu telah diposisikan sebagai instrumen utama untuk berlindung terhadap inflasi dan volatilitas harga dalam bursa-bursa tradisional. Namun, dalam beberapa bulan terakhir, aset-aset digital semakin terkorelasi dengan bursa-bursa saham, yang menimbulkan keraguan mengenai kesuksesan koin-koin virtual.

Pasar Altcoin

Ethereum, kompetitor utama bitcoin, juga memulai sesi perdagangan hari Rabu dengan kenaikan dan ketika artikel ini ditulis harganya mencapai $1.343.

Selama tujuh hari terakhir, nilai altcoin telah turun 17%. Pada waktu yang sama, alasan utama untuk penurunan ETH itu adalah peristiwa yang paling ditunggu-tunggu oleh para penggemar kriptokurensi pada tahun ini.

Pada pagi hari 15 September, jaringan Ethereum berhasil bermigrasi dari algoritma Proof-of-Work (PoW) ke Proof-of-Stake (PoS), yang tidak lagi membutuhkan penambangan. Migrasi terjadi sebagai bagian dari pembaruan utama The Merge.

Pertama, kuotasi kompetitor utama bitcoin itu bereaksi terhadap kabar positif itu dengan pertumbuhan, tapi kemudian turun tajam 8,2%.

Sementara untuk 10 kriptokurensi dengan kapitalisasi terbesar, dalam 24 jam terakhir, hasil terbaik dicatatkan oleh XRP (+8,05%), dan hasil terburuk adalah BTC (-2.8%).

Menurut hasil sepekan terakhir, dalam 10 besar aset-aset digital terkuat, daftar penurunan dipimpin oleh kriptokurensi Ethereum (-15,60%) dan hasil tertinggi dicatatkan oleh XRP (+22,06%).

Menurut CoinGecko, agregator data aset virtual terbesar dunia, Cosmos (-9,87%) menduduki tempat pertama dalam daftar penurunan di antara 100 aset digital dengan kapitalisasi terbesar selama 24 jam terakhir (-9,87%).

Berdasarkan hasil sepekan terakhir, aset digital Ravencoin (-39,14%) menunjukkan hasil terburuk di antara 100 aset digital terkuat.

Dalam 24 jam terakhir, total kapitalisasi pasar kriptokurensi turun ke $920 miliar, menurut CoinGecko.

Sejak November lalu, ketika angka ini melebihi level $3 triliun, nilainya naik lebih dari tiga kali lipat.

Prediksi Ahli Kripto

Perilaku pasar koin digital yang sulit diprediksi memaksa analis untuk membuat prediksi-prediksi paling tak terduga mengenai masa depannya. CEO Dogifox Nicholas Merten mengatakan BTC menunggu kejatuhan ke $14.000.

Ahli kripto itu tiba pada kesimpulan ini karena faktor-faktor teknikal dan makroekonomi. Sehingga, Merten yakin, pergerakan nilai tukar emas digital saat ini dapat mensinyalkan akhir dari siklus bullish 10 tahun, setelahnya koin itu akan berhenti menjadi aset utama dibandingkan dengan komoditas dan saham lainnya.

Pendorong makroekonomi penting yang dapat mengurangi harga kriptokurensi pertama, menurut para ahli bisa juga adalah keputusan Fed. Terlepas dari bahaya potensial untuk ekonomi global, bank sentral AS itu kemungkinan akan terus menaikkan suku bunga hingga inflasi rekor benar-benar dikalahkan.

Kombinasi dari semua faktor teknikal dan makroekonomi di atas, menurut CEO Dogifox, akan segera mendorong bitcoin ke dasar harga di $14.000. Jika koin itu jatuh ke level-level ini, koreksinya akan mencapai 80% dari rekor historis $69.000.

Sementara untuk masa depan kompetitor utama bitcoin, altcoin Ethereum, Merten mengisyaratkan bahwa kriptokurensi itu akan kembali menyentuh kisaran $800-$1000, dan dalam kasus terburuk, kuotasinya akan turun lebih rendah.

Namun, ada orang-orang yang memegang pandangan lebih positif mengenai masa depan pemain utama dalam pasar kriptokurensi. Baru-baru ini, mantan manajer ternama konglomerasi keuangan Goldman Sachs, dan sekarang menjadi CEO Real Vision, Raoul Pal, mengatakan bahwa aset-aset digital akan tumbuh dengan stabil di tahun depan.

Analis itu menjelaskan optimismenya mengenai pasar kriptokurensi dalam jangka panjang dengan krisis ekonomi global dan merger Ethereum.

Pal yakin bahwa karena migrasi ETH ke algoritma Proof-of-Stake, para penambang yang menjual altcoin setiap hari akan meninggalkan pasar. Hasilnya, volume penawaran akan turun dan $6 miliar dalam Ethereum akan hilang dari penjualan bulanan. Dalam kasus ini, kompetitor utama bitcoin akan berkurang tingkat kerentanannya terhadap inflasi.

Selain itu, CEO Real Vision itu percaya bahwa berkat permintaan yang terus tumbuh, penurunan dalam persediaan ETH dan masalah lingkungan BTC, tahun 2023 dapat menjadi tahun yang sangat sukses untuk Ethereum.

*Analisis pasar yang diposting disini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anda, namun tidak untuk memberikan instruksi untuk melakukan trading
Buka daftar artikel Buka artikel penulis ini Buka akun trading