logo

FX.co ★ EUR/USD pasca rapat ECB

EUR/USD pasca rapat ECB

 EUR/USD pasca rapat ECB

Pada penutupan pekan perdagangan, semua menjadi jelas. Dolar AS kembali bergerak ke utara. Sementara itu, euro masih melayang di selatan. Resesi di Amerika Serikat berakhir bahkan tanpa dimulai. Sementara itu, ECH yang bersikap hawkish belum siap untuk menaikkan suku bunga dengan agresif, karena khawatir itu dapat melukai ekonomi yang sudah lemah.

Bagaimanapun, sentimen masih tetap dalam perlawanan. Itu tampak aneh. DAlam pernyataannya, ECB mengisyaratkan bahwa bunga pinjaman mendekati suku bunga netral dengan cepat. Pada waktu yang sama, regulator itu menekankan pentingnya kenaikan suku bunga acuan lebih lanjut dalam beberapa bulan mendatang.

Namun, ekonomi tetap menjadi prioritas utama ECB. Sementara itu, kenaikan tajam suku bunga tampaknya menjadi upaya terus dikejar.

Regulator Eropa itu biasanya bersikap tidak terlalu hawkish. Sementara itu, banyaknya sinyal mengenai penurunan dalam aktivitas ekonomi di zona euro sesuai dengan kenaikan suku bunga 0,50% pada bulan Desember, khususnya jika inflasi sedikit melambat. Ini akan menjadi faktor negatif yang kecil untuk euro. Pasangan EUR/USD mundur dari level paritas, diikuti oleh rapat ECB. Namun, kuotasi mungkin kembali ke 0,9800.

Secara keseluruhan, euro kemungkinan tidak akan mencapai 0,9300 pada akhir tahun.

 EUR/USD pasca rapat ECB

Muncul interpretasi alternatif dari keputusan ECB. Kita tidak dapat menyangkal fakta bahwa bank-bank sentral dunia kini lebih cenderung memperlambat laju kenaikan suku bunga. Keputusan tersebut berasal dari Bank Sentral Kanada dan Australia. Pada hari Kamis, ECB juga mengisyaratkan kemungkinan itu, dan tampaknya Fed AS tidak terkecuali.

Bank sentral AS menegaskan baru-baru ini bahwa setelah kenaikan suku bunga sebesar 0,75% pada bulan November, pasar akan mendapatkan sinyal mengenai perlambatan lebih lanjut dalam laju kenaikan.

Greenback dipastikan akan bereaksi dengan penurunan. Kemerosotan nilai dolar pekan ini menunjukkan betapa sensitifnya mata uang itu terhadap berita seperti itu. Pada hari Kamis, indeks dolar AS melambung dari level terendah 3 pekannya.

 EUR/USD pasca rapat ECB

Pekan depan kemungkinan akan menjadi titik balik.Jika pelaku pasar ternyata benar dan regulator meredakan sikap kebijakannya yang agresif, maka greenback dapat memasuki koreksi setelah 1,5 tahun rally.

Adakah alasan untuk merasa khawatir?

Inflasi inti di AS tumbuh ke 6,6% dari 6,3% pada bulan September. Pada waktu yang sama, tingkat inflasi tetap di 8,2% tahun ke tahun. Tekanan inflasi tetap tinggi, yang berarti perlawanan Fed terhadap inflasi jauh dari berakhir. Oleh karena itu, suku bunga dapat dinaikkan 150 basis poin lagi dan mencapai 4,5% pada akhir tahun ini dan 4,75% pada awal 2023.

Ini akan cukup untuk menyebabkan penurunan yang signifikan dalam belanja konsumen dengan terus memperlambat inflasi. Pada waktu yang sama, ekonomi bisa jadi masuk ke dalam resesi pada awal 2023.

Serangkaian data baru menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi meningkat pada kuartal ketiga, yang berarti resesi teknikal tidak lagi menjadi masalah di negara itu. Namun, risiko resesi kemungkinan akan tetap tinggi dalam beberapa bulan mendatang karena kebijakan suku bunga Fed.

Untuk pertama kalinya tahun ini, PDB melaju pesat. Naik 2,6% pada kuartal ketiga, setelah turun 0,6% pada kuartal sebelumnya, menandai akhir koreksi teknikal yang dimulai pada awal tahun ini.

Namun, berbagai sektor ekonomi membawa hasil yang berbeda. Dengan itu, pasar perumahan menjadi yang pertama merespon pengetatan agresif Fed. Penjualan ritel juga turun karena menurunnya permintaan. Ini memicu penumpukan persediaan yang signifikan di toko-toko dan mengurangi investasi persediaan di kalangan peritel.

Meskipun pertumbuhan pada kuartal ketiga mengesankan, namun ekonomi menghadapi haluan yang besar baik di dalam dan luar negeri. Mereka adalah krisis energi di Eropa, krisis ekonomi di Tiongkok dan siklus kenaikan suku bunga Fed.

Sebagai pengingat, regulator AS telah menaikkan suku bunga sebanyak lima kali sejak bulan Maret. Fed juga memperingkatkan pada bulan September bahwa bank menyaksikan federal fund rate di 4,5% pada akhir tahun dan 4,75% pada tahun depan.

Kenaikan bunga pinjaman di seluruh ekonomi dan dolar AS yang kuat menyebabkan haluan yang kuat. Sementara itu, kondisi luar negeri yang lemah semakin memperkuat risiko menurun, ING mengatakan.

Meskipun resesi teknikal di AS berakhir, situasi masih belum stabil dan risiko resesi tinggi tetap ada.

Oleh karena itu, AS masih mungkin menghadapi krisis ekonomi pada awal tahun depan.

*Analisis pasar yang diposting disini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anda, namun tidak untuk memberikan instruksi untuk melakukan trading
Buka daftar artikel Buka artikel penulis ini Buka akun trading