FX.co ★ Rencana trading EUR/USD dan GBP/USD pada 1 November 2022

Sementara investor terkejut menyaksikan estimasi awal inflasi zona euro, euro merosot tajam. Tidak diragukan lagi bahwa inflasi akan naik tapi tidak ada yang berharap menyaksikan kenaikan seperti itu. Bahkan menurut perkiraan yang paling pesimis, harga konsumen diprediksi akan naik dari 9,9% ke 10,4%. Namun, data CPI menunjukkan bahwa indikator tersebut melaju ke 10,7%. Awalnya, pasar membeku. Mendekati awal sesi Amerika Utara, euro mulai turun pada laju yang lambat. Secara logika, euro seharusnya melaju karena inflasi yang lebih tinggi berarti kemungkinan kenaikan suku bunga 100 basis poin oleh ECB pada bulan Desember. Tampaknya pasar belum mencerna kabar ini.

Inflasi (Eropa):

Hari ini, pasar mungkin mulai pulih ketika mendekati sesi New York karena sesi ERopa akan lambat. Faktanya, sebagian negara Eropa seperti Prancis dan Italia, merayakan libur nasional hari ini. Bahkan sebagian daerah di Jerman merayakan All Saints Day pada 1 November. Sementara itu, ini adalah hari kerja seperti biasa di AS. Satu-satunya hal yang dapat menghentikan pemulihan euro adalah data mengenai pembukaan lapangan kerja baru di AS. Jumlah lapangan kerja baru diprediksi naik dari 10.053.000 ke 10.200.00 yang akan mensinyalkan peningkatan dalam pasar buruh AS. Namun, perubahan ini begitu kecil sehingga paasr dapat mengabaikannya dan fokus pada data sebelumnya.

Pembukaan lapangan kerja (Amerika Serikat):

EUR/USD turun ke bawah 0,9900 melawan dolar AS setelah sell-off pesat. Ini bisa jadi pergerakan jangka pendek yang dikonfirmasi oleh reversal harga pada awal sesi. Jika dinamika kenaikan tetap berlangsung, pasangan ini mungkin pulih ke level paritas.

GBP/USD mengikuti dinamika menurun euro. Hasilnya, kuotasi turun ke bawah level 1,1500. Namun, pembeli masih mempertahankan long position mereka pada pound. Pasangan ini telah pulih di atas area 1,1525. Trader akan mulai menambah lebih banyak long position segera setelah harga mencapai di atas 1,1650.