logo

FX.co ★ Perkiraan Emas dan Perak untuk 2023 dari Capital Economics

Perkiraan Emas dan Perak untuk 2023 dari Capital Economics

Perkiraan Emas dan Perak untuk 2023 dari Capital Economics

Perkiraan terbaru Capital Economics' mengatakan bahwa meskipun fakta bahwa dalam menanggapi sikap hawkish dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell, harga emas telah turun, harga akan naik tahun depan.

"Kami memperkirakan harga [emas dan perak] akan naik dari $1.630 dan $18 per ons hari ini menjadi $1.700 dan $19,5 di akhir 2023," ucap Edward Gardner, ekonom komoditas di Capital Economics.

Perkiraan Emas dan Perak untuk 2023 dari Capital Economics

Perkiraan Emas dan Perak untuk 2023 dari Capital Economics

Pada hari Rabu, setelah kenaikan keempat 75 basis poin, Fed membingungkan pasar dengan pesan barvariasi. Bank sentral AS telah mengatakan saat ini akan mempertimbangkan "penguatan kumulatif" dari kebijakan moneter dan "memperlambat" kebijakan moneter.

Pada saat yang sama, Powell menyusul naik dengan komentar bahwa "level akhir" dari suku bunga kemungkinan akan lebih tinggi dari yang sebelumnya dipikirkan dan mengatakan bahwa jendela untuk soft landing "menyempit."

Namun, Capital Economics tidak yakin bahwa Fed bisa tetap hawkish untuk waktu lama.

"Harga emas dan perak turun menyusul komentar hawkish Ketua Powell Kemarin. Namun jika kita benar memikirkan bahwa suku bunga AS tidak akan naik sebanyak yang diperkirakan pasar, harga emas dan perak harus naik tahun depan," Gardner mengatakan hari Kamis. "Harga emas dan perak sebelumnya naik menyusul keputusan Federal Reserve untuk meningkatkan tingkat kebijakan 75 basis poin kemarin. Singkatnya, investor mengambil keputusan untuk dovish."

Selain itu, dolar AS, yang telah menjadi hambatan besar pada logam mulia, akan mencapai puncaknya tahun depan dan mulai menurun, membantu emas pulih.

"Dolar yang lebih kuat membuat pembelian emas dan perak dengan harga dolar di luar AS menjadi lebih mahal. Jika kita benar dan perlambatan pertumbuhan ekonomi global akan mencapai sekitar pertengahan tahun depan, maka kami pikir peningkatan selera risiko akan mengarah pada dolar yang lebih lemah," tulis Gardner.

Dan elemen terakhir yang akan mengangkat harga adalah permintaan untuk emas, yang akan berkelanjutan, khususnya ketika menyangkut pembelian bank sentral, Gardner menambahkan. "Bank sentral membeli 673 ton emas di sembilan bulan pertama tahun ini, merupakan ketinggian multi-abad untuk Januari hingga September," ucapnya.

Minggu ini, World Gold Council merilis laporan Gold Demand Trends, yang mengatakan bahwa pembelian emas oleh bank sentral mencapai rekor tinggi di triwulan terbaru. Pembelian diharapkan akan berlanjut karena ketegangan geopolitik.

*Analisis pasar yang diposting disini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anda, namun tidak untuk memberikan instruksi untuk melakukan trading
Buka daftar artikel Buka artikel penulis ini Buka akun trading