logo

FX.co ★ EUR/USD. Jerome Powell, inflasi Eropa, dan laporan ADP

EUR/USD. Jerome Powell, inflasi Eropa, dan laporan ADP

Pertengahan minggu perdagangan ditandai dengan meningkatnya volatilitas. Kalender ekonomi yang padat pada hari Rabu membuat para trader pasangan dolar, termasuk euro-dolar, dalam kondisi bagus. Pasangan EUR/USD berhasil memperbarui level terendah beberapa harinya (1.0292) dan naik ke angka ke-4. Namun, meskipun terjadi fluktuasi tajam, situasinya tetap sama: masalah umum para trader EUR/USD belum terselesaikan.

EUR/USD. Jerome Powell, inflasi Eropa, dan laporan ADP

Latar belakang fundamental yang kontradiktif memaksa para trader pasangan ini untuk melakukan trading dalam kisaran harga luas, yang artinya dalam kondisi sideways. Jika memperhatikan chart mingguan, kita akan melihat bahwa pasangan ini secara bergantian terdorong ke batas batas di 1.0300-1.0450, sesekali membiarkan dirinya "menerobos" kerangka ini. Namun, pelaku pasar belum dapat memutuskan arah pergerakan EUR/USD selama hampir sebulan. Untuk mengembangkan tren menurun, bear harus menetap di area angka ke-2, sedangkan untuk memperkuat momentum naik, bull harus menetap dengan kuat di atas target 1.0400. Sejauh ini, kedua pihak belum mencapai hasil yang diinginkan.

Ada beberapa peristiwa fundamental penting pada hari Rabu. Di Eropa, data pertumbuhan inflasi di zona euro dirilis, sementara di AS, Ketua Federal, Jerome Powell, menyampaikan pidato. Laporan ADP menjadi pelengkapnya. Secara singkat, kami dapat mengatakan bahwa laporan Eropa tidak mendukung euro, sementara peristiwa Amerika tidak mendukung greenback. Meskipun pada penghujung hari Rabu, pendulum berayun ke arah bull EUR/USD, Anda tidak boleh mempercayai pergerakan harga ini - pada umumnya pertumbuhan harga bersifat emosional.

Mari mulai dengan agenda di Eropa. Laporan terbaru menunjukkan tanda-tanda pertama perlambatan inflasi di zona euro. CPI year-over-year mencapai 10,0% (bukan 10,4% seperti prakiraan dan puncak sebelumnya 10,6%). Inflasi inti dirilis di level prakiraan 5% (seperti pada bulan sebelumnya).

Tentu saja, tingkat inflasi di zona euro masih tidak dapat diterima oleh Bank Sentral Eropa, tetapi tanda-tanda pertama perlambatan CPI akan memperkuat posisi beberapa perwakilan ECB, yang menganjurkan pelonggaran laju pengetatan kebijakan moneter (di antaranya, saya ingat, kepala ekonom ECB Philip Lane). Tidak diragukan ECB akan mempertahankan sikap hawkish, tetapi kemungkinan kenaikan suku bunga sebesar 50 poin pada bulan Desember (bukan 75 poin) akan dibahas oleh anggota dewan secara lebih masuk akal. Faktor fundamental ini menjadi semacam jangkar untuk EUR/USD.

Menanggapi rilis ini, EUR/USD jatuh ke area angka ke-3 dan membeku untuk mengantisipasi perkembangan selanjutnya. Yang mengecewakan para trader bear, perkembangan selanjutnya tidak berpihak pada greenback.

EUR/USD. Jerome Powell, inflasi Eropa, dan laporan ADP

Pertama-tama, saya sangat terkejut dengan laporan ADP, yang ternyata mengecewakan. Menurut badan tersebut, lapangan kerja swasta di AS hanya meningkat 127.000 pada bulan November (meskipun prakiraan awal sekitar 200.000). Jika angka resmi pada hari Jumat mengulangi lintasan rilis ersebut, dolar akan kembali tertekan. Tapi kita harus ingat bahwa angka ADP tidak selalu berkorelasi dengan Nonfarm, jadi taruhan terhadap dolar sangat berisiko. Lagi pula, jika data hari Jumat melampaui ekspektasi, bull dolar akan terinspirasi untuk mendorong rally selanjutnya.

Powell juga menekan greenback. Namun di sini perlu digarisbawahi sebuah nuansa penting: Powell tidak menyuarakan berita "sensasional" yang bersifat dovish dan, secara umum, tidak menyampaikan informasi yang pada dasarnya baru. Powell gagal memenuhi harapan banyak trader, yang yakin dirinya akan mengambil posisi sangat hawkish. Khususnya, menurut para pakar bank Jepang MUFG, pidato Powell seharusnya bersifat politis (dan karenanya, hawkish). Mereka menyarankan bahwa gubernur Fed tersebut mungkin kembali meremehkan pentingnya perlambatan laju kenaikan suku bunga dan memperingatkan bahwa suku bunga mungkin akan naik ke puncak yang lebih tinggi dari rencana sebelumnya. Prediksi serupa dibuat oleh sejumlah ahli strategi mata uang lainnya.

Tapi Powell hanya menegaskan apa yang sudah kita ketahui, mengakhiri diskusi terkait tanggal perlambatan pengetatan kebijakan moneter. Menurut Powell, waktu untuk memperlambat laju kenaikan suku bunga "mungkin terjadi paling cepat pada bulan Desember". Dia menambahkan bahwa tingkat final suku bunga kemungkinan akan "agak lebih tinggi" daripada prakiraan bulan September. Tetapi pasar memfokuskan perhatiannya pada tesis dovish pertama.

Bisakah pidato Powell dilihat sebagai argumen untuk mengembangkan gerakan naik? Tentu tidak.

Pertama, dia membenarkan informasi yang sudah diketahui sejak lama, dan kedua, dia mengizinkan "meningkatnya plafon". Sinyal seperti itu tidak dapat membentuk dasar untuk pertumbuhan EUR/USD dalam skala besar. Mengenai ADP, di sini kita juga tidak boleh membuat kesimpulan tergesa-gesa. Sekali lagi - Angka ADP tidak selalu berkorelasi dengan Nonfarm, jadi masuk akal untuk menunggu rilis resminya. Selain itu, pada hari Kamis, Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi, yang merupakan indikator inflasi favorit Fed, akan dirilis di Amerika. Jika rilis di zona hijau, bull dolar dapat menarik kembali pasangan ke dasar angka ke-3.

Jadi, menurut pendapat saya, koreksi ke atas dapat digunakan untuk membuka posisi short (jika Anda mempertimbangkan trading jangka menengah atau panjang). Target bearish utama terletak di 1.0250 yang merupakan garis tengah indikator Bollinger Bands pada timeframe D1.

*Analisis pasar yang diposting disini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anda, namun tidak untuk memberikan instruksi untuk melakukan trading
Buka daftar artikel Buka artikel penulis ini Buka akun trading