logo

FX.co ★ Terlalu banyak pesimisme mengenai pound Inggris

Terlalu banyak pesimisme mengenai pound Inggris

Terlalu banyak pesimisme mengenai pound Inggris

Pound anjlok terhadap mata uang tunggal Eropa dan dolar AS pada Kamis, nasibnya masih terperosok pada hari Jumat. Alasannya ada pada data yang menunjukkan kejatuhan ekonomi Inggris pada jurang resesi. Selain itu, penguatan greenback lokal juga membebani pound.

Hasil Indeks Manajer Pembelian (PMI) S&P Global/CIPS Inggris untuk bulan Desember direvisi lebih rendah. Pesanan baru turun untuk bulan kedua berturut-turut dan indeks ketenagakerjaan turun ke level terendah sejak Februari 2021.

Pada pukul 10:27 waktu London, pound Inggris turun 0,11% menjadi 88,49 terhadap euro. Pound turun 0,33% ke level 1,1867 terhadap dolar di saat yang sama.

Terlihat ada terlalu banyak pesimisme mengenai Inggris aikibat ekonomi Inggris sudah dijamin mengalami resesi. Terjadi gelombang mogok di seluruh negeri, krisis melanda hampir setiap sektor, termasuk jaringan kereta api. Harga-harga terus melonjak, kesejahteraan warga turun secara substansial, seperi angka migran yang mencatatkan rekor tertinggi, biaya hidup kian naik, sedangkan upah pekerja tidak naik selama lebih dari satu dekade, membuat banyak dari mereka tidak mampu memenuhi kebutuhan. .

British Rail, Maritime and Transport Union (RMT) mengumumkan bahwa sekitar 40.000 karyawan kereta api ikut mogok. Mereka menuntut kenaikan upah dan pembatalan keputusan manajemen untuk mengurangi staf. Diperkirakan 62.000 kereta dapat dibatalkan selama pemogokan, yang berarti banyak orang Inggris tidak dapat pulang setelah liburan Natal.

Selain deretan masalah-masalah ini, Inggris hampir memasuki periode krisis politik yang dalam, ini merupakan warisan yang disiapkan oleh kebijakan Liz Truss yang memiliki wawasan pendek. Jelas bahwa setelah kegagalan PM Inggris sebelumnya, masih ada ketidakpuasan di masyarakat dan skeptisisme yang meningkat terhadap pemerintahan baru. Dalam pidato Tahun Barunya, perdana menteri Rishi Sunak merespon kekesalan publik Inggris bahwa mulai sekarang kebijakan negara akan memiliki satu tujuan: memenuhi kebutuhan penduduk.

Namun dengan satu atau lain cara, perwakilan Bank of England yakin bahwa pada tahun 2023 Inggris tidak akan dapat menghindari krisis ekonomi yang parah. Selain itu, diperkirakan resesi akan lebih kuat daripada di negara-negara G7 lainnya.

Dolar AS terus meningkat, didukung oleh risalah rapat Dewan Federal Reserve terakhir. Dokumen tersebut mengkonfirmasi kecurigaan bahwa semua anggota manajemen puncak The Fed menganggap disarankan untuk tidak memangkas suku bunga dasar tahun ini.

Sebuah laporan dari organisasi industri ADP, yang dirilis pada hari Kamis, menunjukkan tingkat pertumbuhan yang cepat dalam jumlah pekerjaan di sektor swasta AS. Angka meningkat sebesar 235.000 pada bulan Desember, meskipun rata-rata analis memperkirakan peningkatan sebesar 150.000.

Pada hari Jumat, para trader sedang menunggu data resmi di pasar tenaga kerja AS untuk bulan Desember. Menurut survei Trading Economics, ekonomi AS kemungkinan menambah 200.000 pekerjaan pada Desember 2022 dan para ahli memperkirakan tingkat pengangguran tetap di 3,7%.

Indeks yang dihitung ICE yang menunjukkan nilai dolar terhadap enam mata uang utama naik 0,36% dalam perdagangan pada hari Jumat.

Anggota Fed mengatakan mereka membutuhkan lebih banyak bukti untuk memastikan bahwa inflasi di Amerika telah memasuki tren penurunan jangka panjang. Sementara itu, tidak ada cukup bukti, jadi tidak ada pemotongan suku bunga. Mempertimbangkan semua ini, akan bijaksana untuk mengambil posisi pendek pada GBP/USD.

*Analisis pasar yang diposting disini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anda, namun tidak untuk memberikan instruksi untuk melakukan trading
Buka daftar artikel Buka artikel penulis ini Buka akun trading