logo

FX.co ★ Harga minyak naik setelah gempa bumi di Turki dan Suriah

Harga minyak naik setelah gempa bumi di Turki dan Suriah

Harga minyak naik setelah gempa bumi di Turki dan Suriah

Harga minyak melonjak pada hari Selasa, memulihkan sebagian dari kerugian di hari Jumat. Kenaikan sebagian besar disebabkan oleh gempa bumi dahsyat yang menimpa wilayah Turki dan Suriah.

Minyak mentah Brent untuk pengiriman April naik 1,69% ke $82,47 per barel di London ICE Futures Exchange pukul 12:19 waktu London.

Harga WTI berjangka untuk minyak mentah Maret di perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange naik 1,79% menjadi $75,44 per barel saat itu.

West Texas Intermediate (WTI) pengiriman Maret naik 1,79% menjadi $75,44 per barel di New York Mercantile Exchange.

Gempa dahsyat yang terjadi di Turki dan Suriah pada Senin menyebabkan penghentian operasi di pusat ekspor minyak utama Turki di Ceyhan, sementara operasi di kilang minyak terbesar Suriah di kota Baniyas juga juga ditangguhkan.

Di saat yang sama, prospek pemulihan ekonomi di Tiongkok setelah pembatasan COVID-19 mereda telah mendukung pasar minyak sejauh ini. Tiongkok merupakan salah satu konsumen dan importir minyak terbesar, sehingga penguatan ekonominya juga akan meningkatkan permintaan global akan produk minyak.

Keputusan Arab Saudi untuk menaikkan harga sebagian besar grade minyak mentahnya untuk pelanggan Asia menegaskan fakta bahwa permintaan di Tiongkok meningkat. Saudi Aramco yang dikelola negara mengumumkan bahwa harga jual resmi (OSP) Arab Light, jenis minyak utama yang dipasok ke Asia, telah meningkat sebesar $0,2 per barel. Akibatnya mulai bulan Maret, harga minyak ini akan membebani negara-negara Asia $2 per barel lebih mahal daripada minyak dari Oman dan Dubai.

Rupanya, permintaan minyak di Tiongkok akan melampaui perkiraan analis. Phil Flynn yang merupakan kepala analis di The Price Futures Group, mencatat bahwa fakta ini seharusnya memberikan dukungan substansial bagi pasar minyak, mengingat kekhawatiran investor tentang jumlah kapasitas produksi cadangan di dunia.

Sebelumnya, Jeff Currie yang merupakan kepala analis pasar komoditas di Goldman Sachs mengatakan bahwa kapasitas kemungkinan akan menjadi masalah akhir tahun ini ketika permintaan melebihi pasokan.

Adapun terkait ekspor Rusia, ekspor minyak lepas pantai Rusia turun 140.000 barel per hari pekan lalu. Secara absolut, pasokan mencapai 3,4 juta barel, sedangkan rata-rata bulanan naik menjadi hampir 3,5 juta.

Pasokan meningkat karena pengalihan pasokan pipa dari cabang utara pipa Druzhba dan pengurangan penyulingan minyak karena sanksi UE yang baru.

Ekspor minyak ke Turki yang merupakan satu-satunya negara di Mediterania pembeli minyak mentah Rusia juga meningkat secara bertahap. Pengiriman rata-rata untuk minggu ke-4 adalah sekitar 160 ribu barel per hari. Bulgaria menerima 125.000 lagi melalui Laut Hitam. Sisanya ke Asia, kebanyakan ke India dan Tiongkok.

*Analisis pasar yang diposting disini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anda, namun tidak untuk memberikan instruksi untuk melakukan trading
Buka daftar artikel Buka artikel penulis ini Buka akun trading