Pasangan mata uang GBP/USD kembali tidak menunjukkan pergerakan menarik pada hari Jumat. Seperti halnya pasangan EUR/USD, tiga dari lima hari pada minggu ini berakhir dengan volatilitas minimal. Mata uang Inggris, seperti mata uang Eropa, terus bergerak naik. Namun, euro membentuk koreksi ke atas dalam tren menurun, sedangkan pund membentuk spiral pergerakan naik dalam channel sideways.
Sehubungan dengan situasi pound Inggris, poin pentingnya tetap datar. Pada prinsipnya, perlu ada pertimbangan khusus dalam menganalisis latar belakang fundamental dan makroekonomi karena hal tersebut hanya memiliki dampak lokal pada pergerakan pasangan mata uang ini. Itupun hanya kadang-kadang saja. Kita sering melihat pergerakan naik dan turun secara bergantian, tetapi tanpa profit yang signifikan, baik bagi pound maupun dolar. Pada time frame 24 jam, terlihat jelas bahwa harga telah diperdagangkan sideways selama beberapa bulan.
Apa jalan keluar dari situasi ini? Sebuah flat tidak bisa bertahan selamanya. Cepat atau lambat, itu akan selesai. Ada dua skenario yang mungkin terjadi. Yang pertama adalah yang paling mungkin. Seperti yang sering terjadi, gerakan flat bisa berakhir pada saat yang paling tidak terduga. Pemain besar bisa saja memasuki pasar tanpa memperhatikan fundamental atau makroekonomi sebelum melakukan transaksi di pasar mata uang. Kebutuhan mereka sendiri yang membimbing mereka. Pemain atau beberapa pemain tersebut dapat memasuki pasar dengan sejumlah besar pound untuk dijual atau, sebaliknya, dengan niat serius untuk membeli mata uang Inggris. Kenaikan atau penurunan tajam permintaan pound dapat membawa pasangan ini keluar dari channel sideways. Kemudian, trader nonkomersial akan mengikuti tren baru.
Pilihan kedua adalah perubahan tajam dalam sentimen Andrew Bailey dan rekan-rekannya. Saat ini, perwakilan Bank of England masih menganut retorika "hawkish", tetapi indikator PDB dan inflasi mulai bertentangan. Apa artinya ini? Tingkat harga konsumen saat ini masih memungkinkan Bank of England untuk beralih ke kebijakan moneter yang lebih lunak. Namun, tingkat PDB untuk kuartal kedua berturut-turut negatif, yang menunjukkan bahwa perekonomian Inggris sedang memasuki kondisi resesi. Semakin lama suku bunga Bank of England tetap pada nilai maksimumnya, perekonomian pada akhirnya akan semakin melemah.
Hal ini menciptakan situasi di mana Bank of England perlu menurunkan suku bunga utama untuk menghindari resesi yang lebih parah, tetapi dalam kasus ini, inflasi pasti akan berhenti melambat. Dan saat ini inflasi sebesar 4%, dua kali lipat dari level target. Regulator Inggris masih punya waktu, tapi tidak banyak. Kemudian, keputusan perlu dibuat. Jika keputusan ini bersifat "dovish", pasar akan memiliki lebih sedikit alasan untuk mempertahankan permintaan yang tinggi terhadap pound sterling, dan hal ini sepenuhnya tidak berdasar dan tidak logis.
Volatilitas rata-rata pasangan GBP/USD selama lima hari perdagangan terakhir sebesar 65 poin. Untuk pasangan pound/dolar, nilai ini dianggap "rata-rata". Pada hari Senin, 26 Februari, kami memperkirakan pergerakan dalam kisaran yang dibatasi oleh level 1,2602 dan 1,2732. Channel regresi linier senior mengarah sideways, menunjukkan tren saat ini. Indikator CCI memasuki area oversold, jadi kita sekarang mengamati spiral pergerakan naik di dalam area datar.
Level support terdekat:
- S1 – 1.2665
- S2 – 1.2634
- S3 – 1.2604
Level resistance terdekat:
- R1 – 1.2695
- R2 – 1.2726
- R3 – 1.2756
Rekomendasi Trading:
Pasangan GBP/USD telah meninggalkan channel sideways dan mungkin mencoba untuk terus membentuk tren menurun baru, yang telah kita bicarakan sejak lama. Namun, pergerakan saat ini lebih terlihat flat lagi. Pasangan ini mampu turun lebih dari 200 poin, tetapi pada dasarnya, seluruh penurunan pound telah berakhir. Kami memperkirakan akan dimulainya kembali pergerakan turun dengan target di 1,2543 dan 1,2512. Posisi long hanya dapat dipertimbangkan dengan harga di atas moving average dan target di 1,2665 dan 1,2695 dan hanya jika terdapat latar belakang makroekonomi yang sesuai. Kedua target tersebut telah tercapai, dan jika tren menurun sudah mulai terbentuk, jelas bahwa pembelian tidak dapat menjadi prioritas. Namun, diperlukan sinyal baru untuk penjualan, yang perlu ditingkatkan.
Penjelasan Ilustrasi:
- Channel Regresi Linier – membantu menentukan tren saat ini. Jika keduanya mengarah ke satu arah, maka trennya kuat.
- Garis Moving Average (settings 20.0, diperhalus) – menentukan tren jangka pendek dan arah perdagangan saat ini.
- Murray Levels – level target untuk pergerakan dan koreksi.
- Tingkat volatilitas (garis merah) – kemungkinan channel harga yang akan digunakan pasangan ini pada hari berikutnya, berdasarkan indikator volatilitas saat ini.
- Indikator CCI – masuknya ke area oversold (di bawah -250) atau area overbought (di atas +250) berarti tren akan segera berbalik ke arah yang berlawanan.