logo

FX.co ★ EUR/USD naik di tengah melemahnya dolar

EUR/USD naik di tengah melemahnya dolar

Pasangan EUR/USD terus naik di tengah melemahnya dolar AS secara umum. Indeks dolar AS telah menurun selama dua hari berturut-turut setelah lonjakan tajam pada akhir pekan lalu.

EUR/USD naik di tengah melemahnya dolar

Bull dolar gagal mempertahankan posisi mereka. Hal tersebut tidak mengherankan mengingat latar belakang fundamental saat ini. Hasil rapat FOMC bulan Maret tidak berkontribusi pada pertumbuhan mata uang AS yang berkelanjutan: regulator masih mempersiapkan penurunan suku bunga pertama dan tampaknya tidak berniat untuk menggeser tanggal pelonggaran pertama.

Menurut CME FedWatch Tool, saat ini pasar menilai probabilitas penurunan suku bunga pada pertemuan Juni hampir 70%, sedangkan pada awal Maret, probabilitas ini tidak lebih dari 40%. Hal yang paling penting adalah The Fed belum merevisi perkiraannya untuk tingkat pelonggaran moneter. Perkiraan dot plot masih mengimplikasikan penurunan suku bunga sebesar 75 basis poin dalam tahun ini.

Selain itu, Jerome Powell, ketua The Fed, pada dasarnya mengabaikan laporan inflasi terbaru yang mencerminkan percepatan inflasi di AS pada bulan Februari. Menurutnya, lonjakan ini disebabkan oleh faktor musiman "dan tidak mengubah keyakinan pimpinan bank sentral bahwa inflasi secara bertahap bergerak menuju level target 2%."

Dapatkah dolar menunjukkan pertumbuhan yang berkelanjutan terhadap retorika seperti itu?Tentu saja tidak, terutama menjelang laporan pertumbuhan indeks PCE inti yang akan dirilis pada hari Jumat, 29 Maret. Menurut perkiraan, indikator inflasi yang krusial (terutama untuk The Fed) ini akan kembali menunjukkan tren penurunan – bulan ketujuh berturut-turut. Dalam hal ini, ekspektasi "dovish" mengenai tindakan lebih lanjut dari The Fed akan meningkat (khususnya, probabilitas penurunan suku bunga pada bulan Juni akan naik menjadi 75-80%), dan dolar akan berada di bawah tekanan tambahan.

Semua ini menunjukkan bahwa penguatan tajam greenback yang diamati pada akhir pekan lalu pada awalnya bersifat petualangan.

Patut dicatat bahwa pekan ini, dolar bahkan mengabaikan pernyataan yang beresonansi (bahkan agak sensasional) dari Raphael Bostic, Presiden Fed Atlanta, yang menyatakan bahwa ia memperkirakan hanya satu kali penurunan suku bunga tahun ini. Menurutnya, inflasi menurun lebih lambat dari yang diharapkan, dan pertumbuhan harga yang berlebihan telah tercatat untuk banyak barang. Bostic memiliki hak suara tahun ini sehingga pernyataannya menimbulkan resonansi tertentu di antara para ahli. Namun, seperti yang dapat kita lihat, dolar tidak diuntungkan oleh situasi ini.

Ini adalah momen penting yang mencerminkan sentimen pasar secara keseluruhan.

Perlu juga dicatat bahwa trader EUR/USD tidak terpengaruh oleh pernyataan dovish dari perwakilan ECB. Sebagai contoh, kemarin Philip Lane, Kepala Ekonom Bank Sentral Eropa, menyatakan bahwa inflasi upah kembali ke level normal setelah beberapa tahun berada di atas rata-rata. Posisi serupa sebelumnya disuarakan oleh Christine Lagarde, Presiden ECB.

Sebagai pengingat, pada akhir Februari lalu, regulator tersebut merilis data upah di zona euro untuk kuartal keempat tahun lalu. Menurut data tersebut, upah yang diselaraskan meningkat 4,5% sehingga menunjukkan tren penurunan (pada kuartal ketiga 2023, pertumbuhan 4,7% tercatat). Jika tren ini berlanjut pada kuartal pertama tahun ini, ECB akan melanjutkan penurunan suku bunga setelah pertemuan Juni "dengan tenang".

Dengan mempertimbangkan petunjuk yang sesuai dari perwakilan Bank (termasuk pada pertemuan bulan Maret), pasar telah memperhitungkan pelonggaran kebijakan moneter pada bulan Juni. Oleh karena itu, komentar dovish dari perwakilan ECB secara efektif diabaikan oleh pasar.

Namun, indeks sentimen konsumen GfK di Jerman (indikator utama yang menganalisa pengeluaran konsumen di masa depan melalui survei) memberikan dukungan untuk euro. Meskipun indeks terus berada di wilayah negatif, indeks ini menunjukkan tren positif selama dua bulan berturut-turut. Dengan perkiraan -27,9, indeks ini mencapai -27,4 poin. Meningkatnya pendapatan riil dan pasar tenaga kerja yang stabil menciptakan kondisi yang menguntungkan untuk meningkatkan sentimen konsumen, meskipun konsumen Jerman masih kurang percaya diri dalam perencanaan dan optimisme tentang masa depan.

Dengan demikian, pasangan EUR/USD cukup naik setelah lonjakan dolar yang tidak beralasan.

Dari sudut pandang teknikal, pada kerangka waktu D1, harga berada di antara garis tengah dan bawah indikator Bollinger Bands, tetaopi berada di dalam Kumo cloud dan di bawah garis Tenkan-sen dan Kijun-sen. Saat ini, tidak ada sinyal teknikal untuk membuka posisi jual atau beli. Pembelian akan relevan ketika pembeli menembus level resistance 1,0910 (batas atas Kumo cloud pada grafik harian). Dalam hal ini, harga akan berada di antara garis tengah dan atas indikator Bollinger Bands, dan indikator Ichimoku akan membentuk sinyal bullish "Parade of Lines". Target untuk pergerakan naik adalah level 1,1010 – garis atas indikator Bollinger Bands pada kerangka waktu W1.

*Analisis pasar yang diposting disini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anda, namun tidak untuk memberikan instruksi untuk melakukan trading
Buka daftar artikel Buka artikel penulis ini Buka akun trading