FX.co ★ USD pasti akan gagal dalam skenario apa pun.

Menariknya, selalu ada beberapa pakar yang langsung meramalkan jatuhnya Dolar AS, apa pun yang terjadi di arena internasional. Tidak peduli peristiwa apa yang terungkap dan peserta mana yang terlibat, ada prakiraan bahwa Dolar AS pasti jatuh. Pemilihan presiden di AS adalah alasan yang bagus untuk prakiraan semacam itu. Hebatnya, mata uang AS berada di ambang kehancuran dalam skenario apa pun.

Di tengah penundaan penghitungan suara, sebagian besar analis berbagi pandangan bahwa kepresidenan lebih lanjut Donald Trump akan menjadi penyebab utama di balik penurunan Dolar AS. Begitu data sementara dilaporkan dan jelas bahwa calon dari Partai Demokrat Joe Biden telah melampaui saingannya dari Partai Republik, para pakar mengubah prakiraan mereka tetapi masih memperkirakan prospek suram untuk Greenback. Setelah Joe Biden menjabat sebagai Presiden berikutnya, Dolar AS akan memperpanjang pelemahan sebagai mata uang cadangan dunia, kata analis di Citi Private Bank dalam prakiraan mereka. Masalahnya adalah bahwa Donald Trump di pucuk pimpinan AS akan terus maju dengan sikap proteksionisnya yang akan meningkatkan konflik lebih lanjut antara AS dan seluruh dunia. Ini akan menimbulkan tantangan bagi Dolar AS. Sebaliknya, Joe Biden berjanji kepada para pemilihnya akan menenangkan risiko geopolitik. Jadi, kepresidenannya akan bermanfaat bagi pasar negara berkembang, sehingga meningkatkan mood risk-on dan memperkuat mata uang EM. Pada gilirannya, ini juga menjadi penyebab melemahnya Dolar AS.

Satu hal yang pasti. Komunitas global menyambut kemenangan Biden karena Washington akan kembali memfokuskan kebijakan luar negerinya untuk mempertahankan aliansi yang berlaku dan membentuk aliansi baru. Masyarakat tertarik dengan keputusannya yang konvensional dan lebih dapat diprediksi.