FX.co ★ AS berisiko kehilangan pelindung suplai minyak mereka

Upaya pemerintahan Biden demi mengurangi harga komoditas global berpotensi sia-sia akibat Amerika Serikat berisiko kehilangan bantalan empuk menahan guncangan krisis minyak, The Wall Street Journal melaporkan.
Pada bulan September, Strategic Petroleum Reserve (SPR) di Amerika Serikat turun 7 juta menjadi 427 juta barel, ini merupakan terendah sejak 1984, dilaporkan Administrasi Informasi Energi (EIA).

Pada tahun 2022, Amerika Serikat telah menghabiskan SPR-nya dengan cepat. Pada hari Senin, 26 September, Departemen Energi mengatakan akan menjual 155 juta barel minyak mentah dari Reserve, sebagai bagian dari rilis bersejarah presiden yang diumumkan pada 31 Maret untuk membantu menurunkan harga. Saat itu, Joseph Biden memberi wewenang kepada Departemen Energi untuk menjual hingga 180 juta barel minyak mentah untuk mengurangi harga dan meningkatkan pasokan.

Tekait hal ini, volume harian minyak mentah yang dikeluarkan oleh pemerintah AS mencapai 900.000 barel per hari, mengimbangi 1% dari permintaan global, para ahli memperkirakan. Seperti yang ditunjukkan dalam data GasBuddy, harga bahan bakar di negara tersebut telah turun menjadi $3,66 per galon selama tiga bulan terakhir. Pada pertengahan Juni, harga satu galon mencapai $5,03.

Pelepasan cadangan minyak bersejarah usulan Biden diyakini berhasil hanya dalam jangka pendek. Menurut The Wall Street Journal, langkah ini tidak mungkin meningkatkan keamanan energi AS. SPR AS nyaris ludes, yang berarti negara tersebut akan memiliki lebih sedikit pilihan seandainya terjadi gangguan pasokan, karena risiko tekanan pasokan masih tinggi.

Selain itu, penurunan ekspor minyak mentah dari Rusia membebani aliran minyak global. Pembatasan tambahan akan mulai berlaku dengan embargo UE pada 5 Desember 2022. Dengan semua ini, ada risiko bahwa OPEC+ akan memangkas produksi jika harga minyak global turun dan situasi di dunia secara keseluruhan semakin memburuk.