logo

FX.co ★ Kebijakan energi Biden menjadi penyebab utama pemadaman listrik musim dingin ini

Kebijakan energi Biden menjadi penyebab utama pemadaman listrik musim dingin ini

Kebijakan energi Biden menjadi penyebab utama pemadaman listrik musim dingin ini

Warga negara Amerika terpaksa bertahan dari amukan winter frost atau embun beku di musim dingin ini. Sebagian besar wilayah di negara ini terancam mengalami pemadaman listrik dan keadaan darurat energi lainnya. Perjuangan Washington yang mendukung kebijakan energi hijau menyebabkan kekurangan energi. Jaringan listrik di seluruh negeri berisiko kekurangan pasokan akibat penutupan pembangkit listrik tenaga batu bara berskala besar. Presiden Asosiasi Batubara Virginia Barat Chris Hamilton menasihati warga negaranya untuk bersiap menghadapi tantangan ini. “Wilayan di AS akan dihadapkan pada ancaman pemadaman listrik untuk waktu yang lama. Ada kemungkinan besar mulai menjatah listrik juga,” Hamilton memperingatkan. “Apabila cuaca berkepanjangan, ekstrem, dan dingin seperti yang sedang terjadi di musim dingin kali ini, kita tidak akan sanggup mengatasinya,” keluhnya.

Presiden petahana AS Joe Biden merupakan penentang sengit terhadap penggunaan energi batu bara. Biden mengecam pembangkit listrik tenaga batu bara karena perawatannya terlalu mahal sehingga menghasilkan energi yang mahal. Dengan demikian, pemerintahannya telah meluncurkan kampanye yang bertujuan “menutup pabrik-pabrik ini di seluruh Amerika”. Ide alternatif Joe Biden adalah beralih sepenuhnya ke energi terbarukan. Sejak 2009, ketika Biden menjadi Wakil Presiden, jumlah pembangkit tenaga listrik di AS menyusut dari hampir 600 menjadi 269 pada 2021, turun hampir 55%. Pada prinsipnya, tren ini seharsnya berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat. Sebagai bahan bakar fosil, batu bara dipandang sebagai bahan bakar terkotor bagi lingkungan.

*Analisis pasar yang diposting disini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anda, namun tidak untuk memberikan instruksi untuk melakukan trading
Buka daftar artikel Buka akun trading

Komentar: